Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

13 Pelatih Liga 1 Dipecat, Robert Rene Alberts Sebut Itu Lucu dan Liga Teraneh Sedunia

By Irwan Febri Rialdi - Rabu, 18 Oktober 2017 | 13:12 WIB
Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts saat jumpa awak media di sekretariat Persela Lamongan, Jumat (11/8/2017). (TB KUMARA/BOLASPORT.COM)

Pemecatan 13 pelatih sebelum Liga 1 berakhir menarik perhatian dari pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts

Belum juga kompetisi berakhir, mayoritas pelatih tim-tim Liga 1 harus terdepak.

Hingga menyisakan lima laga terakhir, tercatat sisa lima pelatih yang masih dipertahankan oleh klubnya sejak awal liga berlangsung.

Mereka yakni Simon McMenemy (Bhayangkara FC), Stefano Cugurra (Persija), Jacksen F Thiago (Barito Putra), Gomes De Oliveira (Madura United), dan Robert Rene Alberts (PSM).

(BACA JUGA: Link Live Streaming Persipura Jayapura Vs Persija Jakarta, Laga Big Match Klasik)

Robert Rene Alberts merepon kejadian ini sebagai fenomena yang tak masuk akal dalam sebuah kompetisi sepak bola profesional.

"Kalian tahukan tersisa lima pelatih yang belum dipecat, Bhayangkara, Madura, Barito, Jakarta dan Makassar."

"Ini sangat lucu, tak ada yang seperti ini di dunia, 13 pelatih dipecat sebelum musim selesai," ujar Robert seperti dikutip BolaSport.com dari Tribun-Timur.

(Baca Juga: GALERI FOTO - PSM Makassar Tiba di Bekasi dan Siap Jegal Bhayangkara FC)

Eks pelatih Arema FC ini memiliki pandangan tersendiri mengenai sepak bola di Indonesia.

Menurutnya semua tim yang berlaga di Liga 1 Indonesia selalu menginginkan kemenangan, bahkan menargetkan juara.

Kemudian ekspektasi tinggu itu tak tercapai, satu-satunya langkah yang paling sering dilakukan pihak klub yakni memecat pelatih kepala.

"Banyak yang lucu di liga ini, mengapa karena mereka berfikir semua tim akan menang," imbuh Robert.

Padahal menurut Robert sepakbola itu indah dan merupakan olahraga paling baik dan menyenangkan di muka bumi.

(Baca Juga: Madura United Kehilangan Cecep Hingga Akhir Musim)

Persoalan menang kalah dalam sepakbola adalah kewajaran.

"Sepakbola normal, menang kalah, kalau kita menang pasti senang, namun kalau kalah orang-orang mengomentari kita."

"Saya pikir menang kalah persoalan normal, tapi kalau kita kalah karena sesuatu yang tidak baik dalam pertandingan, itu menyedihkan, namun hari ini kita menang karena mampu mengatasi hal itu," tutup pelatih asal Belanda itu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P