Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Barito Putera Menyita Perhatian, Jacksen F Tiago Tetap Tidak Puas

By Weshley Hutagalung - Jumat, 20 Oktober 2017 | 07:48 WIB
Pelatih Barito Putera, Jacksen F Tiago memberi keterangan kepada awak media setelah pertandingan di stadion Petrokimia Gresik, Minggu (17/9/2017). (TB KUMARA/BOLASPORT.COM)

Hingga menjalani 29 pertandingan Liga 1 2017, Barito Putera berada di urutan ke-7 klasemen sementara. Kepada BolaSport.com, pelatih Jacksen F Tiago menyuarakan pendapat dan ambisinya.

Desember 2016, nama Jacksen Ferreira Tiago muncul sebagai pelatih baru Barito Putera.

Sebelumnya, pria asal Brasil ini menukangi klub Malaysia, Penang FA, pada 2014-2016.

Kenyang pengalaman di panggung sepak bola Indonesia, baik sebagai pemain maupun pelatih, Jacksen F Tiago kembali memperlihatkan hasil polesannya lewat PS Barito Putera.

Kepada BolaSport.com, pria kelahiran 28 Mei 1968 ini menceritakan hasil kerjanya hingga mampu membawa Barito bertahan di urutan 10 besar Liga 1 2017.


Barito Putera di Liga 1.(LIGA INDONESIA)

Sejak menjadi pelatih Barito Putera, apakah hal utama yang menjadi fokus perhatian Anda?

"Saya mencoba membawa sebuah konsep sepak bola modern, di mana pemain punya wawasan bermain yang tinggi terhadap aspek taktik, sports science, serta membuat pemain juga berpikir dan memahami lawan-lawan yang akan kami hadapi.

Selain itu, saya ingin membuat pemain mengubah mindset mereka terhadap kata home and away.

Pemain harus menggangap setiap pertandingan, di manapun kami bermain, sebagai sebuah kesempatan unutk meraih kemenangan."

(Baca Juga: Ungguli Tim-tim Legendaris, Tanda-tanda Barito Putera Semakin jadi Klub Berkelas Makin Terasa)

Bagaimana perkembangan Barito Putera sejauh ini dan seberapa puaskah Anda?

"Perkembangan tim boleh dikatakan cukup lumayan, kalau dibandingkan dengan musim lalu di ajang TSC.

Kami mampu mencapai beberapa prestasi yang cukup menarik.

Contoh, jumlah pencetak gol terbanyak dalam sebuah tim, meraih kemenangan away lebih banyak, mengorbitkan beberapa wajah baru dalam tim, menyumbang 7 pemain ke timnas Indonesia, dan lain-lain.

Mengenai kepuasan? Saya memang belum puas.

Tetapi, dalam partai terakhir melawan Bhayangkara FC (15/10/2017), terjadi sebuah hal yang menarik dan membuat saya bangga.

Rata-rata pemain kami mampu mencapai level paling rendah dalam jarak lari di sebuah pertandingan selama Liga 1 2017, yakni sekitar 9,7 km.

Biasanya, jarak lari rata-rata pemain per match adalah 10,7 km.

Padahal, laga itu sebuah partai sangat berat, di mana kami menghadapi tim pimpinan klasemen.

Apa artinya itu? Pemain tampil lebih efektif secara taktik dan tidak membuang begitu banyak tenaga.

Itulah sesuatu yang sangat membanggakan, karena menunjukan bahwa kami mulai menyatukan visi kami staf pelatih dengan kinerja pemain pada saat latihan."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P