Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penikmat sepak bola nasional tengah ramai membicarakan rekor gol terbanyak semusim milik Peri Sandria.
Penulis: Indra Citra Sena
Tidak mengherankan karena catatan fantastis itu kemungkinan besar bakal dilampaui oleh striker Bali United, Sylvano Comvalius.
Peri mengemas 34 gol bersama Bandung Raya pada edisi 1994/95, sedangkan Comvalius kini telah mengoleksi 32 gol dan berpotensi mempertebal pundinya mengingat Liga 1 masih menyisakan empat pekan lagi.
Ketajaman Comvalius mengundang decak kagum.
Tapi di satu sisi, penyerang asal Belanda tersebut turut menampar wajah para striker lokal secara tak langsung.
Jurang pemisah antara dirinya dengan pemain lokal tertajam sangat mencolok, yakni 18 gol!
Sejauh ini, penyerang Persela Lamongan, Samsul Arif, menempati posisi teratas daftar pemain lokal tertajam di Liga 1.
Dia mengukir 14 gol sama dengan perolehan Lerby Eliandry.
Kedua pemain ini di atas Greg Nwokolo (Madura United; 11), Ferdinand Sinaga (PSM; 11) dan Sansan Fauzi (PS TNI; 10).
Sungguh ironis.
(Baca Juga: Daftar Lengkap Penerima Penghargaan di FIFA Football Award Edisi 2017)
Striker asing awalnya berfungsi sebagai penyuplai bola sekaligus pendongkrak kualitas penyerang lokal, seperti yang terlihat pada edisi perdana Liga Indonesia (1994/95).
Kala itu, Peri Sandria selaku pencetak gol terbanyak dan Buyung Ismu (Pelita Jaya) yang berada di posisi runner-up sama-sama mencetak lebih banyak gol ketimbang tandem di klub masing-masing.
Pasangan Peri adalah Dejan Glusevic (Montenegro), sedangkan Buyung berduet dengan salah satu legenda sepak bola dunia, Roger Milla (Kamerun).
Dejan tercatat hanya menorehkan 22 gol, sementara Milla cuma 16.
“Fungsi pemain asing, terutama yang berposisi penyerang, sudah bergeser. Dulu, kami benarbenar diservis oleh mereka. Ketajaman saya dan Peri di LI 1994/95 merupakan buah dari sokongan Milla dan Dejan,” kata Buyung Ismu kepada BOLA di kediamannya.
LI 1994/95 adalah masa keemasan striker lokal. Terdapat empat nama yang berhasil membukukan 20 gol atau lebih.
Setelah itu, paling banter hanya ada tiga di Liga Super Indonesia (LSI) 2013, tapi dua nama berstatus naturalisasi.
Musim ini, menyaksikan pemain lokal menjadi top scorer Liga 1 tampak mustahil, tapi paling tidak penikmat sepak bola nasional masih bisa berharap koleksi Samsul Arif menembus 20 gol sebagai bentuk ‘perlawanan’, bahwa pemain lokal tak benarbenar tenggelam di rumah sendiri.
Inilah daftar striker lokal pengukir 20+ gol sejak musim 1994/1995:
1994/1995
Peri Sandria
(Bandung Raya;
34)
Buyung Ismu
(Pelita Jaya; 30)
Sutiono
Lamso (Persib; 21)
Widodo C. Putro
(Petrokimia; 20)
Top scorer: Peri Sandria Bandung Raya; 34)
1995/1996
Peri Sandria (Bandung Raya; 23)
Chris Yarangga (Persipura; 20)
Top scorer: Dejan Glusevic (Bandung Raya; 31)
1997/1998
Kurniawan Dwi Yulianto (Pelita Jaya; 20)
Top scorer: Kurniawan Dwi Yulianto (Pelita Jaya; 20)
1999/2000
Bambang Pamung kas (Persija; 24)
Kurniawan Dwi Yulianto (PSM; 23)
Top scorer: Bambang Pamungkas (Persija; 24)
2002
Ilham Jayakesuma (Persita; 26)
Top scorer: Ilham Jayakesuma (Persita; 26)
2003
Bambang Pamungkas (Persija; 24)
Musikan (Persik; 22)
Top scorer: Oscar Aravena (PSM; 31)
2004
Ilham Jayakesuma (Persita; 22)
Top scorer: Ilham Jayakesuma (Persita; 22)
2008/2009
Boaz Solossa (Persipura; 28)
Top scorer: Boaz Solossa (Persipura; 28) / Cristian Gonzales (Persik/Persib; 28)
2010/11
Boaz Solossa (Persipura; 22)
Top scorer: Boaz Solossa (Persipura; 22)
2011/2012
Greg Nwokolo (Pelita Jaya; 20)
Top scorer: Beto Goncalves (Persipura; 25)
2013
Boaz Solossa (Persipura; 25)
Sergio van Dijk (Persib; 21)
Cristian Gonzales (Arema; 20)
Top scorer: Boaz Solossa (Persipura; 25)