Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Bhayangkara FC, AKBP Sumardji, mengakui bahwa sejauh ini pihaknya masih belum memenuhi syarat untuk berlaga di kompetisi level Asia.
Padahal, peluang Bhayangkara FC untuk berlaga di kompetisi Asia musim depan sangat besar lantaran mereka menduduki di posisi kedua Liga 1 musim 2017.
Sumardji mengatakan, sampai saat ini Bhayangkara FC selalu berusaha untuk memenuhi kekurangan administrasi yang diminta oleh PSSI.
Pihaknya juga pasrah seandainya usaha yang dilakukan Bhayangkara FC masih belum bisa memenuhi syarat untuk berlaga di level Asia.
"Kami ini sebenarnya mengikuti regulasi yang ada. Tetapi seperti yang saya sampaikan, kami tetap membutuhkan sentuhan tangan lain manakala sudah tidak bisa berupaya."
(Baca juga: 5 Pemain Asia Tenggara yang Berstatus Pilar Asing di Liga Jepang Musim 2017, Siapa Saja?)
"Kami juga sudah berusaha dengan segala kemampuan untuk memenuhi syarat," kata Sumardji.
Sumardji mengakui satu hal yang membuat Bhayangkara FC sulit memenuhi syarat dan regulasi untuk ke level Asia adalah usia klub tersebut.
Perlu diketahui, sebelum bernamakan Bhayangkara FC, klub berjulukan The Guardian itu sempat beberapa kali mengubah logo dan nama mulai.
Mereka sempat bernama Persebaya Surabaya, Bonek FC, Surabaya United, Bhayangkara Surabaya United, dan terakhir Bhayangkara FC.
(Baca juga: Salah Satu Klub China Bisa Menggembosi Timnas Thailand, Ini Penyebabnya!)
Saat ini, tim yang sahamnya hampir semua dimiliki Kepolisian Republik Indonesia itu berubah nama menjadi Bhayangkara FC sejak 2016.
Sedangkan minimal perubahan logo atau pun nama klub untuk berlaga di level Asia itu selama dua tahun.
"Yang pasti tinggal persyaratan usia, tim kami yang masih muda. Itu juga bukan hanya kami saja dan saya tidak mau menyebutkan. Yang lain-lain sudah kami penuhi," kata Sumardji.
"Semuanya tanpa kendalanya, namun minimal dua tahun untuk pergantian nama dan logo yang mengganjal. Saat ini kan bukan Bhayangkara FC saja, tetapi di papan atas juga ada klub lain dengan masalah sama," ucapnya.
(Baca juga: Pasca Singkirkan Indonesia, Timnas U-23 Malaysia Terancam Kesulitan di China pada Awal 2018)
Sumardji menambahkan, mereka sudah ada pembicaraan dengan PSSI terkait usia klub Bhayangkara FC yang masih muda.
Namun, dia tidak memaksa apabila Bhayangkara FC benar-benar tidak bisa berlaga di level Asia musim depan andai saja finis pada tiga besar Liga 1 musim 2017.
Sementara itu, sidang komite lisensi klub PSSI telah menetapkan dua klub peserta Liga 1 yang lolos verifikasi untuk mendapatkan lisensi klub professional dengan standar AFC.
Dua klub itu adalah Arema FC dan Persib Bandung.
Selain itu, komite juga memberi kesempatan kepada tiga klub; Bali United, Madura United, dan Persija Jakarta untuk melengkapi kriteria lain dalam waktu tiga bulan.
Semua itu agar mereka bisa dinyatakan lolos verifikasi.
Lisensi klub professional dengan standar AFC ini sangat penting bagi klub untuk bisa berpartisipasi di kompetisi level Asia, yang pendaftarannya berakhir pada 22 November 2017.
Karena itu, perwakilan AFC juga ikut terlibat dalam proses verifikasi lisensi yang sudah dimulai sejak April 2017.
"Kami akan kembalikan lagi dan berupaya memenuhi persyaratan yang ada."
"Kalau sudah berusaha semaksimal mungkin dan tidak ada uluran tangan, ya memang itu bukan rencana kami," ucap Sumardji.