Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga PSM Makassar melawan Bali United pada hari Senin (6/11/2017) diwarnai dengan drama perselisihan rekan satu tim.
Peselisihan antar rekan satu tim terjadi di kubu Bali United.
Entah terjadi karena apa, Lilipaly dan Comvalus terlihat saling adu mulut bahkan sampai saling dorong.
Insiden tersebut terjadi setelah Lilipaly melancarkan tendangan jarak jauh yang sama sekali tidak terarah.
(Baca Juga: Bali United jadi Satu-satunya Tim Liga 1 yang Sukses Hancurkan Angkernya Stadion Andi Mattalatta Matoangin)
Pertengkaran tersebut langsung dilerai oleh Irfan Bachdim.
Sang wasit yang melihat pertengkaran tersebut tak memberikan hukuman apa-apa untuk kedua pemain tersebut.
Lalu apa yang terjadi jika perselisihan seperti itu terjadi di Liga Inggris?
Pertengkaran antar rekan setim pernah terjadi juga di Liga Inggris, salah satunya adalah pertengkaran antar pemain Newcastle United pada tahun 2005.
Saat itu pemain Newcastle United, Lee Bowyer dan Kieron Dyer tiba-tiba saling adu pukul di tengah pertandingan antara Newcastle melawan Aston Villa.
Pertengkaran tersebut langsung dilerai oleh pemain Aston Villa, Gareth Barry.
Wasit yang melihat pertengkaran tersebut tak memberikan ampun kepada Bowyer dan Dyer.
Sang wasit langsung memberikan kartu merah kepada dua pemain tersebut.
Hal tersebut yang membedakkan perlakuan wasit di Liga 1 dan di Liga Inggris karena kedua pertengkaran tersebut sama-sama terjadi kontak fisik.
Meskipun terlibat adu jotos, drama antara Lilipaly-Comvalius berakhir manis.
Kedua pemain kelahiran Belanda tersebut menjadi aktor utama kemenangan Bali United atas PSM Makassar.
Lilipaly berhasil mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan memanfaatkan umpan Comvalius.
(Baca Juga: Klasemen Sementara Liga 1 Usai Drama Kemenangan Bali United Atas PSM Makassar)