Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Panasnya tensi yang tercipta pada laga PSM Makassar versus Bali United di Stadion Andi Mattalata, Senin (6/11/2017), berakhir tragis.
Mendapat ancaman serius sejak awal kedatangan, Bali United terus ditekan oleh teror dari pendukung PSM hingga usai pertandingan.
Pucuknya pada kericuhan di akhir laga, Bali United yang sukses memupus asa PSM untuk merebut juara Liga 1 akhirnya mendapat ancaman berarti.
Tepat setelah Stefano Lilipaly berhasil menceploskan bola ke gawang PSM di pengujung laga, bangku pemain Bali United dihujani botol.
Tak hanya itu, beberapa pemain Serdadu Tridatu yang berada di bench sempat mendapat serangan dari pihak official PSM Makassar.
(Baca Juga: Pertikaian Lilipaly dengan Comvalius adalah Drama Terbaik Liga 1 Musim 2017)
Stefano Lilipaly sendiri menjadi korban kerasnya pertandingan. Bagian dengkul kaki Lilipaly mengeluarkan darah setelah terkena tekel Zulkifli Syukur.
Dikutip BolaSport.com dari TribunBali.com, ada empat orang dari Bali United yang juga menjadi korban kericuhan usai laga kedua tim dilangsungkan.
Pelatih Widodo Cahyono Putro membeberkan bahwa empat orang tersebut adalah satu dari tim pelatih dan tiga diantaranya pemain.
Keempat penggawa Bali United tersebut yakni asisten pelatih Eko Purdjianto, Nick van der Velden, I Gede Sukadana, dan Ricky Fajrin.
Nick van der Velden terkena lemparan di bagian pelipis, sementara Sukadana dan Ricky Fajrin bonyok dipukul oleh salah seorang official tim PSM.
Mengenai asisten pelatih tim, Widodo mengatakan, "Kaki Coach Eko berdarah. Upaya selanjutnya kami serahkan kepada manajemen," katanya.