Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kado Pahit dari Komdis di Hari Ulang Tahun Pelatih Bali United

By Agus Triyanto - Rabu, 8 November 2017 | 19:24 WIB
Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, memberikan keterangan saat jumpa wartawan di Natya Hotel, Kuta, Minggu (29/10/2017), menjelang laga melawan Sriwijaya FC dalam lanjutan Liga 1 2017.. (YAN DAULAKA/BOLASPORT.COM)

Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro berulang tahun ke-47 pada hari ini, Rabu (8/11/2017). 

Sang juru racik Bali United ini pun punya performa yang membanggakan kala mengarsiteki klub asal pulau Dewata di musim kompetisi Liga 1 2017.

Mantan striker Timnas Indonesia di era 1996-an ini mengaku punya segudang harapan besar untuk sukses bersama tim berjuluk Serdadu Tridatu.

Tak hanya sukses dilevel nasional, pria kalem asal Cilacap, Jawa Tengah inipun berharap Bali United mampu menjadi klub besar yang bisa bersaing dilevel benua Asia hingga dunia.

“Mudah-mudahan Bali United bisa menjadi klub besar yang sangat profesional, baik di negeri sendiri maupun Asia, bahkan Dunia.,” kata Widodo C. Putro dikutip BolaSport.com dari Tribun Bali, Rabu (8/11/2017).

Namun pada hari spesial, Widodo seperti mendapatkan kado pahit jelang akhir kompetisi Liga 1.

Pasalnya, pria yang akrab disapa Widodo ini pun sempat mengungkapkan kekecewaannya atas sanksi Komdis PSSI terkait laga Mitra Kukar kontra Bhayangkara FC.

Hasil keputusan komdis PSSI tentu sangat merugikan Bali United, hal ini angat aneh karena timnya tengah bersemangat memburu gelar juara Liga 1.

Bahkan Widodo pun mempertanyakan, kronologis surat pengiriman Nota Larangan Bertanding (NLB) oleh Komdis PSSI yang belum diterima oleh Mitra Kukar.

Hal ini yang memicu kekecewaan dan protes keras jajaran pelatih serta pemain Bali United terhadap keputusan ‘terlambat’ Komdis PSSI.

“Katanya, surat sanksi untuk Sissoko dari Komdis tanggal 28 Oktober 2017. Tapi nggak ada sampai ke Mitra. Ganjilnya lagi, surat NLB Mitra vs Bhayangkara itu tanggal 2 November 2017. Kalo gitu, sudah seharusnya Sissoko ada di NLB kan?,” ungkap Widodo singkat.  

Komdis menyatakan Bhayangkara FC menang atas Mitra Kukar dengan skor 3-0.

Keputusan ini mengubah hasil pertandingan antara kedua tim di mana laga berakhir imbang 1-1.

Namun, Bhayangkara akhirnya mendapatkan kemenangan lantaran Mitra Kukar dinyatakan bersalah memainkan Mohamed Sissoko.

Gelandang asal Mali tersebut sebetulnya tidak bisa tampil laga tersebut karena sedang dalam masa hukuman dua laga.

Dalam keputusan Komdis PSSI pada 28 Oktober, Komdis melarang Sissoko tampil dalam dua laga yakni saat melawan Bhayangkara FC dan Persiba Balikpapan.

Dengan keputusan ini, Bhayangkara FC  mendapatkan tiga poin dan menggeser Bali United di puncak klasemen Liga 1 dengan 65 poin.

Meski memiliki poin sama dengan Bali United, Bhayangkara FC menang secara head-to-head atas Bali United.

Bhayangkara pun dipastikan juara jika mampu mengalahkan Madura United pada malam ini.

 

Berikut kronologis kasus Mohamed Sissoko yang membuat kekacauan di Liga 1. . #mitrakukar #bhayangkarafc #baliunited #persib #persiba #liga1

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P