Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kata Vlado Soal Mengacungkan Jari Tengah Usai Lawan Persija

By Budi Kresnadi - Rabu, 8 November 2017 | 20:32 WIB
Bek Vladimir 'Vlado' Vujovic bicara soal keyakinan kekuatan lini belakang Persib pada musim 2017 di mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin (30/1/2017). (FIFI NOFITA/JUARA.NET)

Duel panas Persija Jakarta melawan Persib Bandung masih menyisakan polemik. Setelah striker Persija, Bambang Pamungkas, kini giliran Vladimir Vujovic mengeluarkan pernyataan.

Seolah menjawab pernyataan Bambang terkait kontroversi di laga tersebut, bek Persib yang biasa disapa Vlado ini pun angkat bicara.

Melalui akun Instagram @vladoluna3, Vlado mengeluarkan unek-uneknya seputar duel yang berlangsung dramatis tersebut.

Ia mengaku melihat sejumlah haters di antara jutaan orang yang berbicara tentang masa pensiunnya setelah menjalani Liga 1.

"Saya harus menegaskan sekali lagi dan membuat orang-orang itu tidak senang. Vladimir tidak akan pensiun akhir musim ini dan Vladimir akan tetap bermain tahun depan," tulisnya.

Vlado mengaku terkadang terlihat emosional di lapangan saat pertandingan. Tapi menurut dia siapa yang bisa tenang ketika seseorang melakukan kesalahan saat pertandingan dan bersikukuh dia benar atas putusannya.

Maka, bagi beberapa pemain yang menuntut fair play, ia tidak paham kenapa membicarakan hal itu di media jika kita bisa lihat bahwa pertandingan itu adalah segalanya, dan tidak begitu fair play.

(Baca Juga: Persis Solo Berbahagia di Pernikahan Anak Jokowi, Ini Alasannya)

Menurut pemain asal Montenegro ini, dalam situasi seperti itu (saat melihat gol Persib), sejujurnya, dia juga akan melakukan hal yang sama seperti pemain Persija dan melanjutkan laga. Tentu saja tak ada yang boleh menyalahkan pemain Persija terkait hal itu.

Diakuinya soal kartu merah, memang pantas dia terima. Namun soal tekel Rudi Widodo atau tendangan Ismed Sofyan ke wajah Febri, wasit melewatkannya.

"Saya tidak paham dengan kartu kuning yang saya terima dibanding tekel Rudi Widodo, Ismed Sofyan, atau Sandi Sute. Itulah kenapa saya kemudian menjadi frustrasi," tuturnya.

Soal sikap Persib tidak melanjutkan laga, Vlado mengaku tidak mengerti bagaimana wasit mengambil putusan sepihak tanpa bertanya kepada kapten, pelatih, atau siapa pun.

Semua pemain berada di dalam lapangan. Pemain Persib berada di depan bench, begitu pula pemain Persija.

Jari tengah yang dia acungkan diakuinya tidaklah benar-benar ditujukan kepada semua pendukung Persija, karena selama 90 menit, mereka baik-baik saja kepada dirinya.

Ia menuturkan jari tengah ditujukan kepada segelintir orang yang menghinanya dengan kata-kata kasar dan mereka juga menunjukkan jari tengahnya. Di penghujung pertandingan saat dia berada di dekat lorong, seseorang meludahinya.

"Di awal laga, di tribune timur, mereka melempari saya dengan batu kecil dan satu biji salak. Saat saya menunjukkan hal itu kepada wasit, dia tetap melanjutkan laga," jelasnya.

Sekali lagi, ia menegaskan jari tengah tidak benar-benar ditujukan untuk seluruh penggemar Persija. Itu hanyalah jawaban yang ditujukan untuk membalas perkataan segelintir orang di tribune.

Tentang Gede Widiade, Vlado tidak ingin banyak omong.

"Kejadian itu terjadi di hadapannya dan dia mengatakan bahwa saya yang memprovokasi terlebih dahulu. Selamat, Presiden.” ujar Vlado.

 

Berikut kronologis kasus Mohamed Sissoko yang membuat kekacauan di Liga 1. . #mitrakukar #bhayangkarafc #baliunited #persib #persiba #liga1

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P