Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Haruna: Ini Judulnya Kriminalisasi Sepak Bola

By Suci Rahayu - Kamis, 9 November 2017 | 14:02 WIB
Wasit asal Iran, Seyed Vahitd Kazemi (kiri), memberikan kartu merah kepada pemain Madura United, Rizky Dwi Febrianto (kedua dari kiri), akibat menekel dengan keras pemain Bhayangkara FC, TM Ichsan, dalam laga pekan ke-33 Liga 1 yang berakhir dengan skor 1-3 di Stadion Gelora Bangkalan, Jawa Timur, (08/11/2017). (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Manajer Madura United, Haruna Soemitro, menumpahkan segala kekesalan yang ia rasakan usai laga timnya melawan Bhayangkara FC, Rabu (8/11/2017) malam. Menurut Haruna, ada upaya untuk melakukan kriminalisasi sepak bola.

Haruna memakai istilah kriminalisasi sepak bola untuk merujuk tekanan yang ia dapat jelang laga Madura United kontra Bhayangkara FC. Salah satu tekanan dirasakan saat mengurus rekomendasi menggelar pertandingan di Stadion Gelora Bangkalan.

“Judulnya adalah kriminalisasi sepak bola,” buka Haruna dengan nada yang tegas.

(Baca Juga: Legenda Arsenal Ungkap Penyebab Timnas Inggris Selalu Tampil Buruk di Turnamen Besar)

“Tekanan yang terjadi pada hari ini sangat luar biasa. Saya ingin sampaikan bahwa pukul 21.30 WIB kemarin, saya menerima pencabutan rekomendasi dari Polres Bangkalan. Tiba-tiba ada orang yang tidak perlu saya sebut namanya ingin memberi jaminan,” sambungnya.


Ekspresi manajer Madura United, Harun Soemitro, memperhatikan jalannya laga antara Madura United melawan Bhayangkara FC dalam laga pekan ke-33 Liga 1 yang berakhir dengan skor 1-3 di Stadion Gelora Bangkalan, Jawa Timur, (08/11/2017).(SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Jaminan tersebut, menurut Haruna, hanya akan diberikan jika Madura United bisa diajak negosiasi.

Tidak sampai disitu saja, Haruna menyebut bahwa tekanan masih terus datang hingga beberapa jam sebelum laga dimulai.

Untungnya, pertandingan tetap bisa berjalan. Meskipun Haruna sempat khawatir pertandingan akan ditunda.

(Baca Juga: Catat Rekor, Striker AC Milan Masih Tumpul)