Walau Terbilang Lancar, Liga 1 U-19 Menyisakan Pekerjaan Rumah

Gelaran Liga 1 U-19 di tahun perdananya boleh dikatakan berjalan dengan lancar.

Hal tersebut juga di amini oleh Direktur Kompetisi dan Opersional PT Liga Indonesia Baru, Risha Adi Wijaya selaku penyelenggara kompetisi tersebut.

Namun, pergelaran kompetisi ini masih memiliki kekurangan yang harus diperbaiki.

Beberapa peserta Liga 1 U-19 menuturkan, kompetisi musim ini masih menyisakan pekerjaan rumah.

Salah satunya adalah mengenai jumlah pertandingan setiap peserta.

Mereka ingin laga yang dijalani setiap peserta bisa lebih ideal bagi kompetisi usia muda.

Pelatih Borneo FC U-19, Ricky Nelson berharap lebih banyak jumlah pertandingan dan jam terbang bagi pemain dalam kompetisi itu.

Menurut Ricky, minimal setiap tim bisa melakukan 25 pertandingan dalam satu kompetisi.

(Baca Juga: PT LIB: Bhayangkara FC Belum Resmi Juara)

"Bisa saja sistem kompetisi diubah seperti senior atau dilakukan babak penyisihan di daerah terlebih dahulu karena kami saja yang lolos hingga perebutan juara ketiga hanya memainkan 15 pertandingan di sini (Liga U-19)," ujar Ricky Nelson.

Jika sistem pertandingan mengadopsi Liga 1, operator klub melihat kemampuan klub untuk membiayai usia muda ini.

Hal itu mencegah klub yang kehabisan dana di tengah kompetisi sedang berjalan.

"Kami dari PT LIB selaku operator pun menanggapi saran yang diinginkan klub peserta, bisa saja kita adopsi sistem Liga 1," kata Risha.

"Tapi, apa setiap klub sanggup membiayai kompetisi penuh? kalo klub sudah bisa membiayai usia mudanya untuk jenjang kompetisi yang lebih luas itu bagus, kami tahu klub butuh proses untuk bisa lebih memajukan klubnya," tambah Risha.

 

Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, menyatakan bahwa Bhayangkara FC belum resmi juara karena harus menunggu pihak PT LIB. . #BhayangkaraFC #ratutisha #liga1 #pssi

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada Nov 8, 2017 pada 8:14 PST