Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Bhayangkara FC, Sumardji, menegaskan bahwa klubnya sukses meraih gelar juara Liga 1 musim 2017 murni lewat sportivitas.
Sebelumnya, polemik terjadi terkait status laga Bhayangkara FC kontra Mitra Kukar pada pekan ke-33 Liga 1 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur, Jumat (3/11/2017).
Pada laga tersebut, Mitra dianggap menurunkan pemain ilegal, Mohamed Sissoko, yang tengah dalam sanksi larangan bermain sebanyak dua kali.
(Baca juga: 4 Nama Ini Dicap Tampil Buruk di Liverpool, Kini Bereuni di Timnas Spanyol)
Komdis langsung menetapkan Mitra Kukar bersalah dan dinyatakan kalah 0-3 dari Bhayangkara FC.
Tiga poin dari hasil tersebut membuat Bhayangkara FC akhirnya keluar sebagai juara Liga 1 2017 karena posisinya tidak bisa digeser Bali United.
Polemik tersebut akhirnya dianggap selesai setelah pertemuan PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi Liga 1, dengan PSSI, Bhayangkara FC, Mitra Kukar, dan juga Bali United di Kantor Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2017).
(Baca Juga: Egy Maulana Vikri, Bukti Real Madrid Tak Lagi Benci Pemain Asia)
"Kami kaget, gelar juara memang melampaui target kami untuk finis di lima besar. Tetapi, maaf, kami tidak menghalalkan segala cara untuk menang, itu prinsip Bhayangkara," ucap Sumardji, Sabtu (11/11/2017).
"Kami mengedepankan asas fair play. Dua jempol untuk coach Simon Mcmenemy. Apapun yang kami raih itu tidak jauh dari campur tangan tuhan," kata Sumardji.