Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bhayangkara FC telah menasbihkan diri sebagai kampiun Liga 1 2017.
Mengoleksi 68 poin dari 34 laga, tim asuhan Simon Mcmenemy ini berhasil merengkuh gelar perdana di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Keberhasilan ini pun menimbulkan fakta-fakta yang menarik.
Mulai dari catatan apik The Guardian hingga asal usul terbentuknya tim yang penuh dengan polemik.
Berikut rangkuman BolaSport.com:
1. Bhayangkara FC merupakan tim kontestan Liga 1 yang paling banyak meraih kemenangan, yakni dengan 22 kali kemenangan, 2 hasil imbang dan 10 kekalahan.
2. Kemenangan Bhayangkara dominan didapat saat bermain di kandang, yakni dari 13 kemenangan berhasil di dapat dari 22 kemenangan total.
(BACA JUGA: Kunci Sukses Persija Finis di Peringkat Keempat)
3. Barito Putera, Persija Jakarta dan PSM Makassar merupakan tim yang tak bisa dikalahkan The Guardian di dua pertemuan Liga 1 2017.
4. Berdiri pada 2016, hanya butuh waktu satu tahun bagi skuat Porli itu untuk menjuarai Liga 1.
5. Asal usul terciptanya Bhayangkara FC yang penuh polemik.
Singkatnya, Bhayangkara FC merupakan jelmaan akhir dari tim asal Kalimantan, Persikubar Kutai Barat.
(BACA JUGA: Membongkar Periode Tajam Sylvano Comvalius)
Pada 2010, Persikubar berlabuh ke Surabaya setelah berubah kepemilikan menjadi milik PT Mitra Muda Inti Berlian.
Persikubar berubah nama menjadi Persebaya Surabaya dan berkompetisi di Divisi Utama.
Namun, usai promosi ke kasta tertinggi Liga Indonesia pada 2014, justru Persebaya Surabaya mendapat gugatan.
Gugatan itu datang dari Persabaya 1927 dan Bonek Mania pendukung dari Persebaya.
Bonek mania menganggap Persebaya yang asli adalah Persebaya 1927 bukan Persebaya Surabaya.
Persebaya Surabaya pun digugat atas penggunaan nama dan logo.
(BACA JUGA: Belum Memberikan Prestasi, Ezechiel N'Douassel Ingin Bertahan di Persib)
Akhirnya klub jelmaan Persikubar itu berubah nama menjadi Bonek FC.
Namun, penggunaan nama Bonek justru tak mendapat simpatik dari pendukung dari Bajol Ijo.
Bonek tidak terima jika namanya digunakan sebagai nama klub.
Bonek FC pun memutuskan mengubah nama menjadi Surabaya United.
Tak berlangsung lama, Surabaya United memutuskan untuk bergabung dengan PS POLRI dan mengubah nama menjadi Bhayangkara FC.
(BACA JUGA: Resmi Bertahan di Bali United, Semeton Dewata Malah Desak Irfan Bachdim Lakukan Hal Ini)
Nama Bhayangkara FC resmi digunakan saat menjadi kontestan di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
Prestasi klub yang yang berjuluk The Guardian itu pun cukup menarik perhatian dengan finis di posisi tujuh.
Bhayangkara FC duduk manis dibawah klub yang penuh sejarah seperti PSM Makassar, Persib Bandung, dan Arema FC.
Setahun kemudian, Bhayangkara FC semakin trengginas.
Berkompetisi di kompetisi resmi Liga 1, Bhayangkara FC berhasil finis di posisi empat pada putaran pertama dan bertengger sebagai penguasa di putaran kedua.
Bhayangkara FC pun berhasil menjuarai Liga 1 dalam kurun waktu yang sangat singkat.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada