Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Irsyad Maulana: Antara Rasa Cinta Kedaerahan dan Profesi Sebagai Pesepak Bola Profesional

By Yosrizal - Kamis, 16 November 2017 | 14:58 WIB
Gelandang Semen Padang, Irsyad Maulana, saat tampil melawan Arema FC pada pekan ke-32 Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (04/11/2017) malam. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Dari sekian banyak pemain Semen Padang yang berduka dengan kondisi timnya yang terdegradasi, nama Irsyad Maulana termasuk yang paling terpukul.

Bahkan, ketika hampir semua pemain, baik lokal maupun asing sudah meninggalkan Mes di Bukit Indarung, pemain kelahiran Padang 24 tahun lalu itu justru masih setia menunggui hunian yang telah sepi itu.

Kini, pemain muda berbakat yang mengawali karier sepak bola di Batusangkar dan Payakumbuh itu, kini menjadi satu-satunya pemain lokal yang masih di mes.

Selain belum ingin pergi, ia juga beralasan menemani Cassio de Jesus yang juga belum meninggalkan tempat tinggalnya.

“Saya masih terpukul dengan kegagalan Semen Padang lepas dari dari degradasi. Rasanya tak masuk akal dan sulit dipercaya. Tetapi inilah kenyataan. Dan saya sangat sedih. Apalagi saya adalah putra daerah,” sebut Isryad kepada BolaSport.com, Kamis (16/11/2017).

Bahkan untuk pindah ke klub lain pun belum terpikirkan oleh pemain yang pernah berkostum timnas U-23 itu. Meski banyak klub elit yang sudah menghubunginya.

“Banyak klub yang sudah mengontak saya. Tetapi sejauh ini saya belum berfikir untuk pindah. Saya ingin istirahat dulu sampil melupakan kesedihan yang menimpa klub Semen Padang. Lagi pula kontrak saya masih sampai Februrai,” ulasnya.

Lalu apa rencana Irsyad pada musim depan?

Di satu sisi ia ingin kembali membangkit keterpurukan Semen Padang untuk kembali ke Liga-1.

Namun di sisi lain, ia juga bimbang sebagai pemain muda profesional. Apakah akan terus bersama Semen Padang di Liga-2 atau akan bermain di klub lain di Liga-1.