Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Insiden memalukan kembali menjadi awan hitam di sepak bola Indonesia. Kali ini, pengejaran wasit oleh pemain dan ofisial tim terjadi pasca laga PSIS Semarang kontra PSPS Riau.
Laga pamungkas Grup Y Babak 8 Besar Liga 2 musim 2017 antara PSIS Semarang kontra PSPS Riau terlaksana di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Selasa (21/11/2017).
Pemain PSPS dan ofisial yang tak terima dengan keputusan wasit pada penghujung laga akhirnya melakukan protes keras hingga nyaris memukul wasit.
Rupanya begini kronologi kejadian tersebut:
1. Kedaan mulai ricuh pada menit ke-90 saat salah satu pemain PSPS, Tegar Hening Pangestu, melakukan pelanggaran keras kepada salah satu pemain PSIS.
2. Tegar pun diusir wasit setelah menerima kartu kuning kedua
3. Permainan pun semakin panas karena kini PSPS hanya bemain dengan 9 pemain setelah sebelumnya Victor Pae dikartu merah pada menit ke-77.
4. Tak lama setelah kartu merah Tegar, salah satu pemain PSPS dijatuhkan di kotak penalti PSIS Semarang.
5. Namun, wasit tidak menganggap hal tersebut sebagai pelanggaran. Saat itulah pemain PSPS beramai-ramai melayangkan protes keras pada wasit
6. Wasit yang ketakutan karena dikerumuni oleh 6 pemain PSPS pun segera berlari meninggalkan lapangan sambil meniup peluit panjang padahal saat itu waktu belum habis.
7. Saat itulah beberapa pemain PSPS mengejar wasit, bahkan salah satu ofisial PSPS tampak masuk ke dalam lapangan dan berusaha melayangkan pukulan pada sang wasit.
8. Wasit pun berhasil berlari ke tepi lapangan dan dievakuasi pihak kepolisian.
Berikut video detik-detik kejadian tersebut:
Laga tersebut ditutup dengan skor 1-1.
Namun, PSIS berhak melaju ke semifinal lantaran unggul jumlah selisih gol dari PSPS.
PSPS lebih banyak kebobolan daripada PSIS dengan jumlah gol memasukkan sama.
Selepas laga, Manajer PSPS, Alsitra mengancam akan membawa PSPS pindah ke Liga Singapura jika surat protes terkait kinerja wasit Safrudin yang memimpin laga PSPS kontra PSIS tidak digubris PSSI.
"Posisi kami di Riau dekat ke Singapura. Kami akan pindah ke Liga Singapura, tak mau lagi main di Liga Indonesia," kata Alsitra kepada wartawan usai laga PSPS kontra PSIS di Stadion Gelora Bandung Lautan Api,Selasa (21/11/2017).
"Kami terima kalau kami kalah terhormat. Pemain PSPS dikartu merah kami diam saja. Cuma saat ada pelanggaran di kotak 16 PSIS kenapa wasit malah lari keluar dan langsung meniup peluit panjang," paparnya.
Ia mengingatkan bahwa saat wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya duel tersebut waktu belum habis.
"Dibayar berapa dia. Bagaimana sepak bola Indonesia mau maju kalau begini terus," kata Alsitra.