Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Masih Ingat Pelatih Malaysia yang Kubur Mimpi Indonesia di Piala AFF 2010? Begini Nasibnya Sekarang

By Irwan Febri Rialdi - Kamis, 23 November 2017 | 19:38 WIB
Pelatih Timnas Malaysia 2010, Rajagopal (thestar.my)

Eks pelatih Timnas Malaysia, Rajagopal, lama tak terdengar kabarnya.

Pelatih 61 tahun itu sukses membawa Timnas Malaysia meraih jawara Piala AFF 2010 setelah mengalahkan Indonesia.

Saat itu skuat Garuda yang diasuh Alfred Riedl harus tunduk setelah dua kali kalah di partai final.

Timnas Indonesia dibekap Malaysia dengan skor agregat 4-2.

Padahal sebelumnya, publik Indonesia optimis untuk menjungkalkan Malaysia di partai final Piala AFF 2010.

(BACA JUGA: PSPS Ancam Ke Liga Singapura, Inilah Deretan Tim yang Ingin Keluar dari Liga Indonesia)

Pasalnya, saat bersua di fase grup, Irfan Bachdim Cs mengawali laga perdana dengan meyakinkan usai menggebuk Malaysia 5-1.

Namun, tangan dingin Rajagopal memupuskan hasrat publik Indonesia.

Usai menangani Timnas Malaysia hingga 2013, Rajagopal seolah tenggalam dari permukaan.

Kini nama Rajagopal kembali naik, ia dikabarkan resmi menjadi arsitek tim salah satu kontestan Liga Super Malaysia, PKNS FC.

(BACA JUGA: Media Malaysia Sebut Pemain Terbaik Liga Indonesia 2007-2008 ini Sedang Galau)

Ia ditunjuk sebagai pengganti Sven Gartung yang hanya mampu membawa PKNS FC finis diposisi tujuh Liga Super Malaysia 2017.

PKNS FC sudah tak asing lagi bagi Rajagopal.

Pasalnya PKNS FC merupakan tim pertama yang pernah dilatih pelatih asli Malaysia itu.

Dengan ini, Rajagopal resmi kembali ke PKNS FC setelah 19 tahun berkelana ke berbagai klub.

Tercatat selama sembilan tahun yaitu sejak 1990 hingga 1998 dirinya pernah menjadi juru taktik bagi tim yang berjuluk The Red Ants.

 

Komdis PSSI merilis hukuman kepada Persib Bandung terkait keputusan tim berjulukan Maung Bandung itu enggan melanjutkan pertandingan saat melawan Persija Jakarta pada 3 November 2017. Dilansir BolaSport dari situs resmi PSSI pada Kamis (23/11/2017), hukuman buat Persib berdasarkan hasil sidang Komdis PSSI pada 7 November. Dalam surat bernomor 123/L1/SK/KD-PSSI/XI/2017, Persib dinyatakan kalah 0-3 dan denda Rp 200 juta. "Jenis pelanggaran: tim – Menolak melanjutkan pertandingan," tulis Komdis. Persib memang terlihat melakukan aksi mogok bermain lantaran cukup kecewa kepada kepemimpinan wasit asal Australia, Evans Shauns Robert. Kekecewaan pertama dikarenakan Evans menganulir gol Ezechiel N'Doussel pada menit ke-27. Puncak kekecewaan Persib datang setelah Vladimir Vujovic diganjar kartu merah usai melanggar Bruno Lopes dan melontarkan perkataan tidak pantas kepada wasit. Para pemain Persib berkumpul di pinggir lapangan dalam waktu yang cukup lama. Melihat situasi itu, Evans mengambil keputusan untuk menghentikan laga pada menit ke-82. Laga tersebut berakhir untuk kemenangan Persija dengan skor 1-0 berkat gol Bruno da Silva Lopes mencetak pada menit ke-77. #persib #bobotoh #viking #bandung #maungbandung

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P