Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain Persebaya Surabaya, Adam Maulana, mendapat beasiswa penuh dari Universitas Muhammadiyah Surabaya,Kamis (7/12/2017).
Adam mendapat kesempatan menimba ilmu di bangku kuliah karena memiliki prestasi non akademik.
Pasalnya, pemain yang berposisi sebagai gelandang itu berhasil mengantarkan Persebaya Surabaya juara Liga 2 dan promosi ke Liga 1 musim depan.
Hal itu dinilai dapat menaikkan citra dan nama Surabaya.
"Saya kemarin dapat kabar katanya mendapat beasiswa dari Universitas Muhammadiyah Surabaya," ujar Adam seperti dikutip BolaSPort.com dari Tribun Jatim.
Pemuda asal Surabaya ini mengatakan, pihak kampus memberikannya beasiswa karena sejak kecil Adam merupakan siswa lulusan sekolah Muhammadiyah.
(Baca Juga: Rumor Paling Panas! Media Internasional Sebut Felipe Melo Bakal Bergabung Klub Liga 1 Ini)
"Kebetulan kan dari sekolah dasar saya sudah sekolah di Muhammadiyah," ujar Adam.
Adam mengaku telah menentukan ilmu yang bakal ia tekuni.
Pemain berusia 20 tahun ini memilih Manajemen sebagai bidang keilmuannya.
"Saya di Manajemen. Banyak yang memberikan saya saran ambil jurusan itu karena bisa menyesuaikan jadwal saya sebagai pemain bola," ucap Adam.
(Baca Juga: Ketum PSSI Edy Rahmayadi Geram dengan Pemain Indonesia yang Hengkang ke Malaysia)
Adam Maulana merupakan pemain Persebaya Surabaya yang memiliki latar belakang keluarga yang kurang mampu.
Ia lahir dari keluarga sederhana di daerah Kenjeran, Surabaya.
Ayah Adam bekerja sebagai kuli bangunan yang penghasilannya tidak menentu.
Sementara ibunya merupakan asisten rumah tangga.
(Baca Juga: Persija Jakarta Harus Siap Kena Denda Puluhan Juta Andai Datangkan Felipe Melo)
Hasil dari pekerjaan orangtuanya yang tak menentu diakui Adam berdampak pada perekonomian keluarga.
Adam mengatakan terkadang keluarganya susah untuk biaya makan sehari-hari.
Tak hanya itu, Adam sering tidak diperbolehkan ikut ujian karena tak kunjung membayar uang ujian sekolah.
"Masalah keuangan itu pasti terjadi. Buat makan kadang susah. Ke sekolah pun saya sering tidak bawa uang saku."
"Kadang juga ujian saya belum bayar jadinya tidak diizinkan ikut ujian," pungkasnya.