Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Harga Bintang Sudah Terlalu Mahal

By Jumat, 8 Desember 2017 | 08:36 WIB
Pemain-pemain Borneo FC mengepung pemain Bhayangkara FC. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM)

Presiden Borneo FC (BFC), Nabil Husein Said Amin, menyebut harga yang diminta oleh para pemain bintang di bursa transfer musim 2018 ini terlalu mahal.

Penulis: cie/cw-3

Oleh karena itu, Nabil lebih memilih pemain sesuai dengan kebutuhan tim, bukan hanya berlabel bintang. 

BFC memang melakukan pendekatan yang berbeda di bursa transfer musim 2018 ini.

Sejauh ini, klub berjulukan Pesut Etam itu tampak tak terlalu jorjoran dalam membeli pemain baru. BFC belanja sangat efektif.

“Karena rata-rata harga pemain bintang sekarang sudah mulai tak sehat. Bukan tidak bisa bayar, tapi patokannya kurang masuk akal. Jadi, kami lebih memilih pemain yang mau bekerja selayaknya pemain bintang,” kata Nabil.

Sejauh ini, BFC telah mendatangkan dua pemain yang sebelumnya bermain di Liga 2, yakni Bagus Nirwanto (PSS Sleman) dan Yericho Cristianotoko (Kalteng Putra).

Selain itu, BFC juga memboyong Edy Gunawan dari Persela Lamongan. Nama-nama tersebut tentu saja jauh dari kata pemain bintang, tapi mereka pembelian yang sesuai dengan rekomendasi pelatih Iwan Setiawan.

Selain pemain lokal, BFC juga telah mendatangkan pemain asing. Sejauh ini baru satu pemain asing yang dipinang oleh Pesut Etam, yakni Marlon da Silva dari Persiba Balikpapan.

(Baca Juga: Media Asing Soroti Perjuangan Marc Klok Tempuh 12.000 Kilometer demi Indonesia)

“Alhamdulillah sudah ada satu, Marlon Silva. Marlon merupakan target kami, kriteria yang kami inginkan. Yang jelas, satu visi dengan pelatih, satu filosofi sehingga nantinya akan bermanfaat,” ujar Nabil.

Pecah Tim Manajemen Borneo FC kembali akan memecah tim menjadi dua untuk menjalani turnamen pramusim menjelang Liga 1 2018.

Nabil mengungkapkan hal tersebut dilakukan karena ingin melihat beberapa pemain untuk diseleksi. Sebetulnya, hal itu pernah dialami oleh Leonard Tupamahu cs. pada awal tahun 2017 sebelum Liga 1 bergulir.

Kala itu, BFC memecah tim jadi dua dan hanya mengirim tim kedua untuk terjun di Piala Presiden. Hasilnya cukup bagus.

Pelatih Ricky Nelson berhasil membawa BFC melaju ke babak fi nal meski di partai pamungkas harus mengakui ketangguhan Arema FC.

Tim utama BFC dijadwalkan akan tetap menjalani pemusatan latihan di bawah komando Iwan Setiawan. Tim utama BFC ini akan menaruh fokus pramusim pada turnamen Piala Gubernur Kaltim 2018.

"Tim utama kami akan TC di Yogyakarta, tim B akan ikut Piala Presiden. Tujuan utama tim kami adalah Piala Gubernur Kaltim karena kami tuan rumah di situ, jadi harus serius menjalaninya,” kata Nabil.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P