Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah kedatangan pemain Tajikistan, Manuchekhr Dzhalilov, Sriwijaya FC praktis kini memiliki enam pemain asing, sementara regulasi Liga 1 hanya memperbolehkan empat pemain asing dalam satu tim.
Enam pemain tersebut antara lain, Yu Hyun Koo (Asia), Alberto Goncalves, Esteban Vizcarra, Makan Konate, Mahamadou N'diaye (Marquee Player) dan Manuchekhr Dzhalilov.
Beto dan Vizcarra sedang mengurus proses naturalisasi, namun hingga kini belum ada kepastian kapan akan resmi mendapatkan status WNI.
Tim pelatih Sriwijaya FC yang dikepalai oleh Rahmad Darmawan mengaku telah menyiapkan alternatif lain jika proses naturalisasi Beto dan Vizcarra tak berjalan mulus.
"Kami terus memantau situasi ini dan saya pribadi harus segera menyiapkan alternatif lain jika hal ini terjadi," kata RD.
Menurut RD, rencana tersebut adalah mencari pengganti kedua pemain ini, dan menyeleksi pemain asing mana yang akan didepak.
"Situasi masih memungkinkan manajemen klub untuk bergerak cepat (cari pemain lain, red)," jelas RD.
(Baca Juga: 35 Pemain Ini Masuk Nominasi Tim Indonesia Selection Lawan Islandia)
RD tetap optimis proses naturalisasi ini sedang berjalan sesuai rencana awal.
"Tapi sejujurnya saya berharap proses naturalisasi ini sukses agar rencana awal yang sudah disusul tetap berjalan," kata mantan pelatih T-Team Malaysia.
Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri Faisal Mursyid mengatakan manajemen sedang berusaha mengurus proses naturalisasi ini di Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
"Berkas administrasi sudah dilengkapi semua, saat ini masih diproses. Semoga saja lancar sehingga dua pemain ini bisa langsung bergabung di awal musim," kata Faisal.
Dirinya enggan menyebutkan kapan proses ini selesai dan bisa membuat publik Sriwijaya FC tenang.
"Ini sedang proses, dan Sriwijaya mengikuti prosedur yang berlaku di Dirjen Imigrasi," jelas Faisal.
Bagi Beto, sebelumnya ia sempat mengikuti proses naturalisasi di tahun 2010 bersama Christian Gonzales untuk memanfaatkan peluang masuk Tim Nasional.