Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dikritik Sudah Tua, Herman Dzumafo: Usia Hanyalah Angka!

By Stefanus Aranditio - Selasa, 19 Desember 2017 | 09:00 WIB
Selebrasi striker naturalisasi PSPS Pekanbaru, Dzumafo Herman seusai mencetak gol ke gawang PS Mojokerto Putra pada laga perdana Grup Y 8 Besar Liga 2 musim 2017 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, 15 November 2017. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM)

Rahmad Darmawan secara mengejutkan mendatakan penyerang naturalisasi yang sudah berumur, Herman Dzumafo Epandi.

Herman Dzumafo Epandi adalah pemain naturalisasi yang kini menganggur setelah dicoret oleh PSPS Riau beberapa waktu lalu.

Pemain kelahiran Kamerun 12 Februari 1980 ini mulai menjadi pemain naturalisi Indonesia terhitung Juli 2017.

Pemain 37 tahun tersebut rencananya akan menjalani tes medis terlebih dahulu dan jika lolos akan langsung tanda tangan kontrak.

Kedatangan Dzumafo mengundang pertanyaan dari pendukung Sriwijaya FC.

(Baca Juga: Rebut Hati Victor Igbonefo, Maung Bandung Dapat Keuntungan Ini)

Ditengah belanja pemain bintang dan berusia muda, mereka mempertanyakan keputusan Rahmad Darmawan ini.

Bahkan salah satu pentolah kelompok suporter Sriwijaya FC, Ultras Sriwijaya mengatakan SFC layaknya panti jompo yang menampung pemain berusia tua seperti Dzumafo.

“Yang jelas, SFC bukanlah panti jompo dan penampung pemain tidak berkualitas,” pungkasnya.


Herman Dzumafo saat memperkuat Sriwijaya FC()

Menanggapi hal tersebut, sang pemain mempunyai pembelaan terhadap keraguan suporter terhadap dirinya.

"Saya dihubungi langsung oleh coach RD, ya kalau coach RD yang menghubungi saya tidak pikir panjang, saya langsung menghubungi agen saya," kata Dzumafo.

"Kemarin saya di PSPS mencetak 11 gol hingga babak delapan besar," jelas Dzumafo.

(Baca Juga: Resmi! Inilah Rekrutan Pertama PSMS untuk Musim Kompetisi 2018)

Dzumafo tak menampik bahwa banyak pemain muda baru di Liga 1 yang lebih potensial dibandingkan dirinya.

Namun, ia akan membuktikan dirinya akan menunjukkan kualitas terbaiknya.

"Saya selalu bilang, sepak bola itu dimainkan dengan otak, kaki cuma sebagai alat," ujar Dzumafo.

"Umur memang ada, tapi itu cuma angka," tegas Dzumafo.

(Baca Juga: Terancam Batal ke Selangor FA, Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn Sedih)

Sementara itu, arsitek SFC, Rahmad Darmawan mengaku Dzumafo adalah salah satu rencana dirinya dalam membangun skuat Laskar Wong Kito musim depan.

Menurutnya, Dzumafo akan menjadi target-man di lini depan karena penyerang SFC yang ada saat ini berkarakter pelari semua.

Bahkan RD telah memantau Dzumafo sejak babak delapan besar Liga 2 saat Dzumafo bermain untuk PSPS Riau.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P