Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mengambil pilihan gampang sepertinya bukan kebiasaan Ambrizal, bek anyar Bhayangkara FC yang musim lalu membela Barito Putera.
Nama pemain kelahiran Kabupaten Kuantan Singgigi, Riau, ini tercantum dalam daftar skuat The Guardians untuk Liga 1 musim 2018.
Ia hadir di pemusatan latihan tim asuhan Simon McMenemy di National Youth Training Center, Sawangan, Depok, Rabu (3/1/2018) malam.
Pada usia yang kini menginjak 36 tahun, Ambrizal semestinya bisa saja mengambil jalan yang lebih mudah dibanding bergabung dengan Bhayangkara FC.
(Baca Juga: Modal Istimewa Tiga Bek Tengah Bhayangkara FC Meredam Striker Lawan di Liga 1 2018)
Betapa tidak, di tim juara bertahan Liga 1 itu Ambrizal mesti bersaing ketat memperebutkan tempat di pos jantung pertahanan dengan kapten Indra Kahfi, Jajang Mulyana, dan Vladimir Vujovic.
Belum lagi sosok bek muda timnas Indonesia U-19, Nurhidayat Haji Haris.
"Hidup adalah pilihan. Persaingan pasti ada di mana saja. Soal siapa yang bermain, serahkan pada pelatih saja," tutur Ambrizal kepada BolaSport.com.
"Tim bagus pasti punya banyak stok pemain bagus dan itu yang terjadi di Bhayangkara. Saya mau belajar dan berlatih di sini."
"Percuma bagus bila di dalam tim itu hanya ada kita sendiri, siapa yang akan bilang kita bagus," tambah mantan pilar PSPS Pekanbaru era awal 2000-an tersebut.
Ambrizal bukan sekadar menghibur diri.
Kualitas pemain yang sempat dipanggil ke seleksi timnas Pra Piala Dunia 2014 ini memang masih diakui banyak orang, salah satunya pelatih Barito, Jacksen Tiago.
"Ambrizal adalah panutan buat anak-anak muda Barito. Sangat profesional, pandai menjaga kondisi, sangat disiplin, dan rajin latihan," ucap Jacksen Tiago.
"Saat bergabung di Barito, saya terkejut dengan sikap Ambrizal karena dulu saya berpikir dia adalah pemain yang emosional. Padahal, dia sangat kalem dan sopan."
"Sayang kami harus melepas dia karena program Barito lebih difokuskan pada pembinaan. Semoga dia bisa tularkan ilmu maupun sikapnya kepada anak-anak muda Indonesia yang lain," tutur mantan pelatih Persipura tersebut.
(Baca Juga: Bhayangkara FC Siap Memetik Buah Manis Kepulangan Hargianto dari Persija)
Musim lalu, Ambrizal tampil dalam 12 laga dan mencetak 1 gol.
Indra Kahfi juga mengaku mengidolakan Ambrizal.
"Bang Ambrizal ini idola saya, sejak dulu hingga sekarang. Permainannya kelas," kata kakak kandung kiper Persija, Andritany Ardhiyasa, itu.
Ambrizal merupakan pemain yang tak kenal kompromi saat mengamankan wilayah pertahanan.
Situs resmi kompetisi mencatat tekel sukses eks Persija ini mencapai angka 72 persen.
Ia juga cuma melakukan 13 pelanggaran sepanjang musim lalu tanpa sekali pun menerima kartu.
Menariknya, akurasi operan Ambrizal ada di angka 73 persen. Boleh jadi kemampuannya ini tak lepas dari pengalaman sebagai striker.
"Saya ini aslinya striker. Pada 2001 dan 2002 saya sempat seleksi di PSPS Pekanbaru untuk posisi striker," ucapnya mengisahkan.
"Namun, ketika itu gagal karena bersaing dengan nama-nama besar seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Saktiawan Sinaga, hingga Komang Mariawan," tutur Ambrizal.
Perubahan kariernya menjadi bek tak lepas dari legenda Persija, Bambang Pamungkas.
(Baca Juga: Perlakuan dan Tuduhan terhadap Evan Dimas serta Ilham Udin Sangat Tidak Adil)
"Walaupun gagal di seleksi, saya ketika itu tetap ikut tim dengan status magang," ujar dia.
"Nah, di turnamen Piala Walikota Payakumbuh, PSPS ketika itu berjumpa dengan Persija, yang diperkuat Bambang Pamungkas," ucap Ambrizal.
"Siapa pula yang tak kenal kemampuan lompatan Bepe. Untuk mengatasinya, pelatih Sofyan Hadi memainkan saya menjadi bek."
"Bambang tidak pernah menang duel bola atas melawan saya. Sepulang dari turnamen itu, saya dikontrak masuk tim. Itulah awal saya menjadi bek hingga sekarang," tutur pemilik tinggi 183 cm tersebut.