Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dibilang Tua, Ini Kata Oh In-Kyun

By Budi Kresnadi - Sabtu, 6 Januari 2018 | 09:04 WIB
Gelandang serang Persib Bandung berdarah Korea Selatan, Oh In-kyun, memamerkan jersey saat tiba di Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Kamis, 4 Januari 2018. (ALVINO HANAFI/BOLASPORT.COM)

Pemain anyar Persib Bandung, Oh In-Kyun (32), rupanya mengamati komentar bobotoh di media sosial tentang dirinya.

"Saya dengar banyak bobotoh bilang saya pemain tua atau dalam bahasa bahasa sunda disebut kolot," ujar In-Kyun kepada wartawan di Graha Persib, Jumat (5/1/2018).

Sambil bercanda, ia mengaku menjelang kedatanganya bobotoh memasang foto artis Korea Lee Minho dan K-Pop di media sosial.

"Tapi ternyata yang datang orang tua," kata gelandang serang berusia 32 tahun ini sambil tersenyum.

(Baca juga: 7 Deretan WAGs Paling Hot se-Asia, Salah Satunya dari Indonesia!)

Menurut In-Kyun, sindiran pendukung Persib yang menganggapnya sudah tua justru mengerek semangatnya untuk membuktikan di lapangan bahwa dirinya belum habis.

Pemain yang musim lalu membela Mitra Kukar ini akan berusaha tampil maksimal di setiap laga. Ia juga berharap bobotoh mendukungnya.

Sebelumnya, agen Oh In-kyun, Gabriel Budi, bahkan sampai merasa perlu membela sang pemain dari cercaan.

"Tidak apa-apa kalian bilang saya membawa pemain grade B, tetapi bagi saya Oh In-Kyun pemain grade A dalam hal kerja keras (working ethic), attitude (profesionalitas), character, commitment and competency as a player," begitu tulis Gabriel Budi di akun Twitternya @GabrielBudi.

Pernyataan Gabriel Budi itu mungkin perlu didengar oleh bobotoh.

Salah satu masalah Persib musim lalu adalah ketidakmampuan mencetak gol.

Persib hanya mengoleksi total 39 gol di Liga 1 2017. Jumlah itu hanya lebih baik dari tiga tim lain, yakni Perseru Serui (35), Semen Padang (34), dan Persegres (28).

Bahkan, Persiba Balikpapan, yang terdegradasi ke Liga 2, bisa mencetak dua gol lebih banyak dibanding Persib.

Menurut striker legendaris Persib, Sutiono Lamso, nilai minus ini bukan karena ketiadaan penyerang tajam.

"Musim lalu, Persib tidak memiliki gelandang serang yang bisa memberikan assist sekaligus mampu mencetak gol," tutur Sutiono Lamso kepada BolaSport.com.

Kreativitas memang menjadi masalah besar yang dimiliki para gelandang Persib musim lalu.

Sebagaimana data yang dikompilasi Labbola, Dedi Kusnandar merupakan pemain yang paling banyak menciptakan peluang bagi rekan-rekannya di musim lalu (20 peluang diciptakan).

Setelahnya, berturut-turut adalah Michael Essien (19), Kim Jeffrey Kurniawan (12), Gian Zola (8), dan Hariono (5).

Torehan para gelandang Persib itu terlalu jauh dari catatan Paulo Sergio, bintang Bhayangkara FC yang merupakan gelandang dengan catatan penciptaan peluang terbanyak di Liga 1 2017 (74).

Elemen kreativitas itulah yang akan dihadirkan oleh Oh In-kyun.

Selain torehan 3 gol, 9 assist yang diciptakan Oh In-kyun bersama Mitra Kukar musim lalu menjadi tolok ukur sederhana.

Musim lalu, catatan assist terbanyak Persib dipegang oleh Raphael Maitimo (4). Striker Ezechiel N'Douassel juga punya catatan assist serupa.

Artinya, bila Oh In-kyun bisa menjalankan peran dengan baik sebagai pengatur serangan Persib, Ezechiel N'Douassel bisa lebih fokus pada tugasnya mencetak gol.

"Ezechiel memang sebaiknya fokus beroperasi di sekitar kotak penalti. Kalaupun bergerak melebar hanya dilakukan sesekali untuk membuka ruang," tutur Sutiono Lamso.