Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dendi Santoso Jadi Kapten Arema FC, Sang Istri Ikut Senang dan Katakan Ini...

By Suci Rahayu - Minggu, 7 Januari 2018 | 12:52 WIB
Pelatih Arema FC, Joko Susilo (kiri), membantu memasang ban kapten ke lengan Dendi Santoso dalam laga ujicoba melawan PSIS Semarang di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur, Kamis (04/01/2017) sore. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

(Baca Juga: Gabung Latihan Madura United, Greg Nwokolo Belum Fit 100 Persen)

Dia adalah jebolan Arema Junior pada 2007, yang sukses menjadi juara Piala Soeratin U-18.

Dendi satu angkatan dengan Johan Alfarizi dan Sunarto.

Setelah Dendi ditunjuk sebagai kapten Arema FC musim 2018, Vivi memastikan bahwa dia akan lebih sering memberi dukungan langsung.

Seperti musim-musim sebelumnya, Vivi akan hadir di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang setiap kali Arema berlaga.


Kapten Arema FC, Dendi Santoso (kedua dari kiri), dalam laga ujicoba melawan PSIS Semarang di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur, Kamis (04/01/2017) sore.(SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

“Insya Allah tidak ada yang berubah dari sebelum jadi kapten. Saya juga akan memberikan dukungan langsung ke stadion," tutur Vivi.

"Dari awal pacaran juga sudah nribun. Kalau tidak salah sejak tahun 2009 akhir, saya sudah  sering ke stadion,” katanya.

(Baca Juga: Cristian Gonzales Siap Bela Indonesia Selection Vs Islandia)

Selain dukungan langsung, ibu satu anak tersebut juga akan memberikan dukungan dalam bentuk lain.

Dukungan tersebut yakni doa. Bagi Vivi, itu adalah dukungan paling mujarab yang bisa diberikan pada Dendi.

“Dukungan doa adalah yang paling utama. Saya juga selalu mendukung Dendi di dalam setiap fase perjalanan kariernya,” tutur Vivi.

 

BOLA FOTO: Jauh sebelum kedatangan Michael Essien, Liga Indonesia pernah menjadi destinasi bintang top dunia, salah satunya Roger Milla. Dia adalah striker legendaris yang berjasa mengantarkan Kamerun menembus perempat final Piala Dunia 1990 serta memegang rekor pencetak gol tertua saat membobol gawang Rusia di fase grup Piala Dunia 1994 (42 tahun 39 hari). Milla berlabuh ke Pelita Jaya pada edisi 1994/95. Di umur yang sudah menginjak kepala empat ia ternyata masih mampu mengemas 16 gol plus 18 di edisi berikutnya bersama Putra Samarinda (1995/96). Tampak di foto Milla mendapat perawatan berupa pain killer dari tim medis Pelita Jaya usai menjalani debut melawan Persiku Kudus (5-0), 8 Januari 1995. Dia langsung menghibur publik sepak bola nasional dengan mengukir dua gol plus satu assist kepada Buyung Ismu. #BOLAFoto #Sejarah #SepakBola #Indonesia

Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P