Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Fathullo Fathulloev sempat kesulitan saat harus berhadapan dengan cuaca panas di Indonesia. Namun, kini gelandang asal Tajikistan tersebut sudah beradaptasi dan merasa nyaman bermain di Persela Lamongan.
Fathullo harus menghadapi perubahan kondisi lingkungan yang cukup ekstrim kala memutuskan bermain di Persela.
Di negara asalnya, cuaca berkisar pada 5 derajat celcius. Namun, di Lamongan, Fathullo harus menghadapi cuaca hingga 32 derajat celcius.
Perubahan drastis tersebut tentu saja bukan perkara yang mudah untuknya. Pemain berusia 27 tahun butuh waktu untuk beradaptasi.
(Baca Juga: Usil, Radot Valent Godain Penjual Minuman di SUGBK, Netizen: Manis Juga ya)
Setelah lebih dari dua pekan berada di Lamongan, Fathullo pun merasa nyaman dengan kondisi yang terjadi.
“Ya, di sini memang sangat panas. Tapi, sekarang saya sudah terbiasa dengan kondisi ini. Saya sudah bisa berlatih 100 persen,” kata Fathullo.
Mantan pemain Istiklol ini sudah menjalani laga debutnya bersama Persela di turnamen Suramadu Super Cup (SSC) 2018 yang lalu.
Fathullo mengatakan jika dia belum tampil maksimal karena masih adaptasi dan memulihkan kondisi fisik.
“Persela adalah tim yang bagus. Mereka menerima saya dengan terbuka dan baik,” tandasnya.
Namun, Fathullo mengaku tetap butuh adaptasi untuk bisa benar-benar menyatu dengan gaya bermain yang diusung oleh Persela.
Hal itu lantaran dia belum pernah bermain di Indonesia atau di negara Asia Tenggara lain.
(Baca Juga: Resmi! Spaso Berstatus Pemain Lokal di Kompetisi Asia)
Sepanjang karier profesionalnya, Fathullo bermain untuk Istiklol selama sembilan tahun.
Jadi, dia harus menyesuaikan diri dengan rekan-rekan barunya di Persela.
“Sejujurnya, saya sudah bermain di Istiklol selama sembilan tahun dan segala sesuatunya yang ada di sini tentu saja sangat berbeda. Ini adalah tim baru. Tapi, saya berusaha untuk membuat kondisi jadi baik dan bersahabat untuk saya,” tutur Fathullo.