Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manjemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) sudah membahas mengenai fasilitas latihan bagi tim Persib Bandung yang sebelumnya dikeluhkan oleh pelatih Roberto Carlos Mario Gomez.
Menurut Komisaris Utama PT PBB, Zainuri Hasyim, jajaran manajemen sudah membicarakan masalah fasilitas latihan dan mencari solusi agar Persib bisa berlatih di lapangan yang layak.
"Kami sudah membahas hal tersebut. Ada Pak Glenn (Glenn Sugita, Direkrut Utama PT PBB), ada Pak Tedi (Teddy Tjahyono, Direktur PT PBB), semuanya kemarin dibahas mengenai keluhan pelatih tentang lapangan," kata Zainuri Hasyim kepada BolaSport.com, Minggu (21/1/2018).
Dalam sesi konferensi pers sehari sebelumnya, Mario Gomez mengeluhkan kondisi yang membuat tim asuhannya kerap berpindah-pindah tempat latihan.
"Setiap hari ada perkataan 'Mario hari ini kita latihan di sini', keesokan harinya berlatih di sana, dua jam sebelum latihan tiba-tiba dapat kabar tidak bisa pakai lapangan itu dan harus pergi ke tempat lain," ucapnya seperti dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
(Baca Juga: Jadikan Gattuso Panutan, Kessie Malah Disebut Mentornya Punya Kemampuan Lebih Hebat)
Sang pelatih juga menolak opsi berlatih di lapangan rumput sintetis. Menurutnya, faktor inilah yang membuat gelandang Michael Essien akhirnya mengalami cedera.
Mario Gomez mengaku sudah sering mendiskusikan hal ini dengan manajemen. Hanya, ia merasa tak ada pengurus yang mendengarkannya.
Persib sering menggunakan beberapa lapangan milik instansi pemerintah untuk berlatih.
Saat ini manajemen sedang berusaha untuk bisa bekerja sama dengan instansi yang mengelola lapangan yang ada di Bandung.
Menurut Zainuri, untuk bisa bekerja sama dengan dengan instansi yang mengelola lapangan di Bandung butuh proses yang tidak mudah.
Manajemen membutuhkan waktu untuk mewujudkan harapan Maung Bandung mendapatkan fasilitas latihan yang sesuai harapan tim pelatih.
(Baca Juga: Baru Saja Bergabung, Penyerang PSM Makassar Ini Memutuskan Hengkang)
"Rata-rata lapangan yang ada di Bandung milik instansi, jadi harus koordinasi dan sabar. Bukan kami diam dan tidak memperhatikan," katanya.
"Jadi, kami sudah koordinasi ke instansi yang punya lapangan. Kalaupun mereka setuju, kan harus direnovasi lebih dulu dan butuh waktu. Jadi, sampai sekarang belum ketemu," ucap Zainuri.