Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menyambut Babak 8 Besar Piala Presiden dengan sistem knock out, pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman tak bisa tidur nyenyak.
Djadjang Nurdjaman tak memiliki waktu panjang untuk memperbaiki penampilannya timnya setelah kekalahan dari Sriwijaya FC di babak penyisihan grup Piala Presiden 2018 lalu.
(Baca Juga: Sempat Abaikan Nasihat Valentino Rossi, Akhirnya Johann Zarco Mengakui Jika Motor Yamaha M1 2017 Buruk)
Djanur, panggilan akrabnya, harus memutar otak demi mendapatkan komposisi terbaik setelah kedatangan striker anyar Kisito Wilfried Yessoh.
Djanur pun melakukan percobaan berupa rotasi perubahan komposisi pemain.
Hal ini terlihat saat PSMS Medan beruji coba dengan Persiraja Banda Aceh, Selasa (30/1/2018) sore.
"Perubahan yang sedang kita lihat adalah Sadney Urijhob dipasang di sayap kanan. Lalu, M. Alwi menjadi gelandang serang dan striker ada Yessoh," kata Djadjang Nurdjaman kepada BolaSport.
"Lalu, ada Freddyan Wahyu di bek kanan dan Amarzukih digeser ke posisi gelandang bertahan. Itu perubahan yang kita terapkan," ucap Djajang Nurdjaman.
Apakah berhasil dan akan diterapkan dalam babak delapan besar nanti?
Djanur belum mau memastikan perubahan komposisi akan terjadi. Apalagi, dalam uji coba melawan Persiraja melahirkan beberapa catatan penting.
"Di babak kedua, Amarzukih kita kembalikan ke posisi semula. Artinya, peran Freddyan Wahyu menggantikan posisi Amarzukih di bek kanan belum kelihatan," kata pelatih berusia 53 tahun tersebut.
(Baca Juga: Mauricio Pochettino Tetap No Comment Soal Wacana ke Real Madrid)
"Saya akan pertimbangkan lagi, apakah menggunakan perubahan ini atau tidak," kata Djanur.
"Secara permainan, Sadney Urikhob ada peningkatan. Dia lebih produktif menggigit. Tapi kami tak punya waktu lagi buat persiapan," kata Djanur.