Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Striker jangkung Arema FC tidak bermain dalam posisinya dalam sesi latihan di Lapangan Dirgantara, Paskhas Abdurrachman Saleh, Pakis, Kabupaten Malang pada Rabu (7/2/2018).
Dia tempatkan oleh pelatih Arema FC, Joko Susilo sebagai bek. Kenapa hal itu bisa terjadi?
Rupanya perubahan ini tak lepas dari sesi latihan acak yang diterapkan Joko Susilo.
“Ini random training. Latihan ini bertujuan untuk team building. Bahasa Indonesianya, bagaimana kalau situasi ini terjadi pada pemain yang bukan posisinya,” ujar pelatih yang akrab disapa Getuk itu seusai memimpin latihan.
(Baca Juga: Arema FC Tak Berubah Pikiran Terkait Mundurnya Piala Gubernur Kaltim)
Bukan hanya Furtuoso yang mencicipi posisi yang jauh berbeda dari aslinya, pemain yang lain juga demikian.
Bek Junda Irawan misalnya, menjadi seorang striker dan turut aktif melakukan serangan.
Menurut Joko, latihan tersebut membuat pemain bisa memahami apa yang dirasakan pemain lain di posisi berbeda.
“Misalkan jika pemain belakang butuh dukungan, pemain lain juga perlu tahu. Ini sebetulnya merupakan program bahwa semua pemain harus siap dalam posisi apa pun, tidak ada pemain yang spesialis berada di satu posisi,” tutur pelatih asal Cepu itu.
Dalam sesi latihan perdana setelah Arema FC tersingkir di Piala Presiden 2018 tersebut, Joko sepertinya ingin pemain lebih instropeksi pada tim. Dia tidak ingin pemainnya menyalahkan satu sama lain.
Kesuksesan Gareth Bale di Real Madrid, Bisa Menggoda Harry Kane untuk Tinggalkan Tottenham Hotspur https://t.co/AMcTSAlaDk
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 7, 2018
Sesi latihan ini nantinya bukan kali ini saja, setidaknya minimal ada tiga kali sesi latihan serupa dengan tujuan yang sama.
“Kami akan beberapa kali latihan seperti ini. Mungkin sampai tiga kali,” tandasnya.
Arema FC saat ini tengah mempersiapkan tim untuk menghadapi ajang terdekat yakni Piala Gubernur Kaltim, yang rencananya digelar pada 23 Februari sampai 4 Maret 2018.