Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Selain Tagih Utang, Bhayangkara FC Desak Jajaran Direksi PT LIB untuk Diganti

By Adif Setiyoko - Kamis, 1 Maret 2018 | 17:46 WIB
Manajer‎ Bhayangkara FC, ‎AKBP Sumardji, turun ke lapangan untuk merayakan kemenangan timnya atas Madura United dalam laga pekan ke-33 Liga 1 yang berakhir dengan skor 1-3 di Stadion Gelora Bangkalan, Jawa Timur, (08/11/2017). (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Penyelenggaraan Liga 1 musim 2018 masih buram dan simpang siur. Bhayangkara FC pun mendesak operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk segera melunasi utang ke mereka, termasuk menuntut soal kejelasan kick-off Liga 1 musim ini.

Manajer Bhayangkara FC, Sumardji mendukung wacana digantinya jajaran direksi PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Saat ini, PT LIB tengah menyiapkan beberapa hal jelang bergulirnya musim kompetisi 2018.

Namun, belum juga kompetisi resmi 2018 digulirkan, PT LIB selaku operator liga masih menyisakan sejumlah tanggungan besar yang belum juga tuntas diselesaikan.

(Baca Juga: Bukan Marko Simic, Namun Pilar Persija Ini yang Masuk Daftar 5 Pemain Terbaik Piala AFC Pekan Ini Versi Media Asing)

Tanggungan besar tersebut ialah tunggakan utang yang belum dilunasi pada juara Liga 1 musim 2017 tersebut.

Selain itu, LIB juga masih memiliki kewajiban atas utang untuk subsidi yang seharusnya diterima oleh kontestan Liga 1 musim 2017.


Pemain Bhayangkara FC merayakan gol saat melawan PSS Sleman pada uji coba di Stadion Maguwoharjo, Rabu (28/2/2017) sore. (GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

"Jangankan bicara soal hadiah juara, kewajiban yang harus diberikan kepada 18b klub yang kemarin berlaga di Liga 1 itu sampai sekarang belum dilunasi PT LIB. Subsidi masih menunggak Rp 2,1 miliar," kata Sumardji, dilansir BolaSport.com dari jogja.tribunnews.com.

Bukan hanya subsidi dan juga hadiah atas capaian menjadi juara Liga 1 musim 2017, Sumardji mengaku hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan kejelasan soal pembagian hak siar atau profit sharing komersial.

"Selain itu, ada subsidi yang besarannya sebulan Rp 750 juta, juga ditambah rangking dan rating (profit sharing komersial)," kata Sumardji.

"Hal tersebut semestinya menjadi kewajiban dari operator yaitu PT LIB untuk memenuhi semuanya. Tetapi kenyataannya sampai sekarang, kondisinya seperti ini," ucapnya.

Baca Juga: Striker Asing yang 'Kabur' dari Johor Darul Takzim ini Bakal Mendarat di Persib?)

Selain itu, Sumardji menuturkan semestinya perlu dilakukan evaluasi dalam jajaran direksi PT. LIB.

"Menurut saya semestinya dievaluasi. Kami berharap segera ada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), tidak bisa Bhayangkara menyuarakan sendiri, mestinya 18 klub yang ada di bawah itu harus menyuarakan," tutur Sumardji.

"Kalau saya, ya mohon maaf kecewa kalau kondisinya seperti ini," ucapnya tegas.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P