Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persib Boleh Semringah, JDT Disebut Bijak Bila Melepas Jorge Pereyra Diaz

By Andrew Sihombing - Jumat, 2 Maret 2018 | 18:21 WIB
Calon pemain Persib Bandung asal Argentina, Jorge Pereyra Diaz. (Dok. FourFourTwo)

Peluang terwujudnya keinginan bobotoh melihat kehadiran bomber asal Argentina, Jorge Pereyra Diaz, di Persib bisa jadi mulai membesar.

Hal ini tak lain karena Johor Darul Takzim (JDT), klub yang sebelumnya dibela oleh Jorge Pereyra Diaz, cenderung mengikhlaskan kepergian penyerang 27 tahun tersebut.

Hal ini tersirat dari pernyataan Direktur Teknik JDT, Alistair Edwards, lewat akun Facebook klub.

"Agen Diaz telah menghubungi kami dan memberi tahu tentang niat pemain tersebut yang ingin meninggalkan klub," kata Alistair Edwards sebagaimana dikutip BolaSport.com akun Facebook Johor Southern Tigers.

(Baca Juga: Striker Asing Incaran Persib Terancam Tak Mendapat ITC, Ini Solusi yang Bisa Ditempuh)

"Klub telah membuat keputusan untuk menghormati keputusan tersebut dan membiarkan beliau pergi," ucap Edwards.

Pemilik JDT yang juga Presiden Asosiasi Sepak Bola Indonesia, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, juga ditengarai tak lagi terlalu mempermasalahkan cara kepergian Jorge Pereyra Diaz.

Dalam video yang dilansir klub, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, justru lebih menjelaskan bahwa kepergian Jorge Pereyra Diaz lebih karena peran pelatih fitnes tim, Fernande Gonzalez.

Bila memang betul tak mempermasalahkan dan tak berniat menghambat International Transfer Certificate (ITC) Diaz, Tunku Ismail Sultan Ibrahim disebut mengambil keputusan bijak karena hati sang pemain tak lagi ada di klub.

"Pemain tidak boleh bertindak atau bersikap demikian dan sebagaimana dikatakan Tunku Ismail bahwa tak ada pemain yang lebih besar dari klub. Jadi, tindakan Tunku Ismail sangat bijak, tak peduli status sang pemain sebagai bintang," ujar Direktur Utama perusahan agensi pemain Action Football Asia (AFA), Effendi Jagan Abdullah, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari News Straits Times.

"Bagi saya, pemain harus mendiskusikan hal seperti itu dengan manajemen lebih dulu sebelum bertindak dan selalu menghormati klub," tutur Effendi.