Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Madura United, Haruna Soemitro pesimistis bahwa kompetisi Liga 1 bisa dimulai sesuai dengan jadwal terbaru, antara 18-25 Maret 2018.
Keyakinan Haruna Soemitro tersebut lantaran hingga detik ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi belum bisa menyelesaikan tunggakan hutang subsidi kepada klub-klub Liga 1.
Bagi Haruna, terus molornya jadwal start Liga 1, sangat berkaitan dengan belum beresnya kewajiban dari operator dalam menyelesaikan tanggungan subsidi musim 2017.
Tanggungan itu kepada 18 klub yang mengikuti kompetisi.
“Sebenarnya kick-off ini bisa dibilang sebuah polemik tanpa ujung," kata Haruna.
"Kenapa begitu, karena sumber masalahnya, masih belum ada kepastian soal sisa pembayaran dari musim 2017. Ini mendatangkan kesulitan bagi klub untuk bisa memulai kick-off,” ucapnya menambahkan.
Soal hutang subsidi ini, Haruna merasa sebenarnya klub sudah berkali-kali mencoba menagih dengan berbagai cara.
Namun, belum ada solusi nyata dari operator.
“Kami tidak pernah lelah untuk bisa menagih hutang ini, mulai surat hingga di forum dan pertemuan. Namun memang belum ada solusi nyata hingga sekarang, tentu saja klub akan kesulitan,” tuturnya.
(Baca Juga: Romantis! Bagai Dilan dan Milea, Begini Gaya Pacaran Tontowi Ahmad di Minggu Pagi)
Mantan pengurus Persebaya Surabaya ini menegaskan bahwa solusi dari sengkarut ini hanyalah satu, hutang subsidi musim 2017 bisa diselesaikan.
“Selama belum ada penyelesain nyata dari PSSI dan PT LIB, ya masih sulit mulai. Kuncinya kalau masalah ini selesai, ya baru bisa kami menatap masa depan," ujar Haruna.
"Selama masih begini ya sekali lagi, klub akan kesulitan dalam menjalankan program."
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada