Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade melakukan pertemuan dengan Menpora Imam Nahrawi pada Rabu (7/3/2018), siang.
Gede dan Imam membahas soal nasib Persija untuk bisa menggelar laga kandang tak jauh dari Jakarta musim depan.
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tak selamanya bisa dipakai Persija, terutama saat gelaran Asian Games 2018.
Gede Widiade berharap, jika SUGBK tak bisa digunakan, Persija bisa menggelar laga kandang di Stadion Patriot, Pakansari, atau Wibawa Mukti.
"Kami meminta izin supaya bisa main di Patriort, Pakansari, atau Wibawa Mukti. Masalah di Jakarta ini adalah minimnya lapangan, beda dengan Malang yang punya dua lapangan, Surabaya juga dua, Bandung juga, Palembang juga," kata Gede Widiade di Kantor Menpora, Jakarta.
"Jakarta hanya ada satu, itu pun (SUGBK) lapangannya milik Setneg. Peristiwa pada final (Piala Presiden 2018) membuktikan bahwa suporter persija sangat banyak, mereka ini butuh perhatian pemerintah," ujarnya.
(Baca Juga: Bali United Vs FLC Thanh Hoa - Skuat Serdadu Tridatu Raih Kemenangan Perdana di Piala AFC 2018)
Pengusaha properti itu berharap keluhannya itu bisa disampaikan ke pihak yang berwenang.
Dengan begitu, Persija tak perlu lagi menggelar laga kandang di luar kota karena terusir dari Ibu Kota akibat ketiadaan stadion.
"Saya sarankan ke beliau (Imam Nahrawi) untuk menyampaikan ke atas. Jika ada stadion yang tak digunakan buat Asian Games, mudah-mudahan bisa digunakan Persija," tutur Gede.
Berdasarkan keterangan PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator Liga 1, Persija mengajukan 2 stadion untuk dijadikan kandang.
Dua stadion itu adalah SUGBK dan Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor.