Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Madura United resmi mendatangkan satu amunisi anyar demi mewujudkan kerangka idaman di Liga 1 musim 2018.
Setelah mendatangkan pelatih baru, Milomir Seslija, tim asal Pulau Garam itu baru saja mendaratkan satu pemain berkualitas, Zah Rahan Krangar.
Zah Rahan, pemain yang kerap mengemban tugas sebagai jenderal lapangan, resmi dipinang tim berjulukan Laskar Sape Kerrab.
(Baca Juga: 5 Penemuan Terbaik di Ajang Pramusim 2018, Tiga Diantaranya Sosok Kiper)
Eks Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC itu didatangkan demi mendobrak prestasi tim kebanggaan warga Madura di pentas sepak bola tanah air.
Namun, kedatangan pemain berkebangsaan Liberia itu secara tak langsung mengusik ketenangan dua pemain Madura United.
Adalah Slamet Nurcahyo dan Raphael Maitimo, duo playmaker milik Madura United yang harus siap menerima risiko kehadiran Zah Rahan.
Pasalnya, kedua pemain tersebut memiliki fungsi dan posisi yang sama, yakni sebagai metronom tim, pengatur irama permainan.
Terkhusus Slamet, sejak 2016 ia adalah satu-satunya jenderal yang dimiliki Laskar Sape Kerrab yang tak satu orang pun merebut singgasananya.
Hingga ajang Piala Gubernur Kaltim 2018, pemain asli Jember itu selalu menjadi pilihan utama Madura United di posisi gelandang sentral.
(Baca Juga: Gawat, Timnas Indonesia Terancam Tak Dilatih Luis Milla pada Piala AFF 2018)
Berbeda dengan Slamet, meski kerap menghuni pos playmaker, Maitimo adalah pemain yang acap kali terjun di beberapa tempat.
Bahkan belakangan, pemain naturalisasi berdarah Belanda itu sering dipasang sebagai ujung tombak atau atau tumpuan di lini serang.
Tentunya, persaingan dalam memperebutkan posisi playmaker di kubu Madura United akan semakin memanas setalah adanya Zah Rahan.
Meski demikian, sisi positifnya adalah kedatangan Zah Rahan mampu menambah opsi bagi Milomir Seslija dalam menentukan pilihannya.