Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Cedera saraf punggung kaki kanan dan kiri membuat Daniel Karamoy memilih jalan hidup sebagai agen alias representasi pemain sepak bola di Indonesia.
Daniel Karamoy mengaku sempat menjalani seleksi di Madura United dan Persebaya Surabaya pada medio 2012 dan 2013.
Apes, cedera parah mengakhiri petualangannya di atas rumput hijau.
Meski begitu, Daniel enggan meninggalkan pekerjaan di dunia yang juga menjadi hobinya tersebut.
(Baca Juga: Wawancara Eksklusif, Julien Faubert di Antara Suporter West Ham dan Borneo FC)
Pria berdarah Manado itu pun tetap berkecimpung di sepak bola, namun tidak secara teknis. Dia banting setir sebagai "penyalur pemain".
Kini, Daniel dikenal sebagai satu dari beberapa agen pemain di Indonesia dengan klien yang cukup diminati klub-klub Liga 1.
Simak wawancara BolaSport.com dengan Daniel Karamoy berikut ini:
Boleh digambarkan seperti apa pendekatan ke klien-klien Anda untuk meyakinkan mereka melanjutkan karier di kompetisi Asia khususnya Indonesia?
Untuk pendekatan sih lebih sederhana. Saya hanya berusaha untuk terbuka, menanyakan apa keinginan para pemain.
Lalu saya mencoba sesuakan keinginan mereka dengan apa yang klub-klub di sini bisa berikan.
(Baca Juga: Wawancara Eksklusif dengan Teco, Persija Bukan Super Simic FC!)
Tetapi, yang paling penting adalah meyakinkan mereka kalau Indonesia adalah batu loncatan yang bagus bagi mereka untuk berkarier di Asia.
Yang jelas, semua harus realistis namun sebisa mungkin melakukan yang terbaik sesuai minat pemain.
Punya karakter khusus seperti apa pemain yang akan didatangkan?
Karakter khusus tidak juga, karena kebutuhan pelatih dan klub akan pemain kan beda-beda.
Yang jelas, terlepas dari kemampuan si pemain, nomor satu adalah perilaku.
Sikap adalah hal yang akan membuat seorang bintang bertahan di atas.
Bagaimana cerita hingga Anda memilih jalur sebagai agen pemain? Individual atau bergabung dengan agensi?
Awalnya, saya membuka perusahaan konsultan manajemen olahraga yang lebih ke arah poyek-proyek olahraga.
Tetapi, di tengah jalan sepertinya lebih banyak permintaan untuk mengelola atlet. Ya, dari situ saya mulai memfokuskan sebagai agen atlet sepak bola.
Siapa saja klien Anda sejauh ini?
Tahun ini mungkin lebih banyak ke pemain asing dibanding tahun lalu.
A post shared by danielkaramoy (@danielrkaramoy) on
Sekarang ada Danny Guthrie, Fernando Rodriguez, David da Silva, Gaston Castano, Brian Sutomo, dan beberapa nama baru yang sedang bernegosiasi dengan beberapa tim.
Untuk pemain lokal saya mengorbitkan Sutanto Tan, Vava Mario Yagalo, Ganjar Mukti, dan Erwin Ramdani.
Apa keinginan pemain yang paling aneh dan mungkin juga harus ada di klausul kontrak?
Hahaha...untungnya sejauh ini belum ada yang aneh-aneh. Paling, hanya sebatas keluarga yang harus selalu menemani.
Tidak sedikit mereka yg memilih jalur sebagai agen pemain adalah pesepakbola yg boleh dibilang kurang berkembang. Anda sempat mencoba peruntungan sebagai pemain?
Hahaha...betul. Saya dulu juga berawal dari pemain, namun karena cedera dan tidak kunjung sembuh, saya akhirnya buat perusahaan konsultan olahraga sebelum lebih fokus ke agensi atlet.
Boleh sedikit diceritakan seperti apa momen yang membuat Anda memutuskan sebagai agen pemain?
Dulu, saya aktif di liga mahasiswa di Amerika Serikat. Saat itu, saya bermain di Sterling Warriors, NAIA (National Association of Intercollegiate Athletics).
Apa motivasi terbesar Anda sebagai agen pemain?
Karena saya orang Indonesia, tentu motivasi terbesar saya pasti ingin melihat anak Indonesia asli bisa bermain di klub top Eropa. Memang, itu tidak mudah namun memungkinkan kok.
Ada ilmu komunikasi khusus sebagai agen? Boleh dishare bagaimana cara menjadi negosiator ulung?
Ilmu khusus tidak perlu, namun akan lebih membantu kalau kita bisa beberapa bahasa.
Selain bahasa Inggris, saya bisa bahasa spanyol, sedikit portugis dan mandarin. Tentu, saya terus belajar setiap hari agar lebih baik.
(Baca Juga: Sylvano Comvalius: Berikan Kesempatan 5-10 Laga untuk Pemain Asing!)
Dengan begitu, paling tidak kita akan bisa lebih mengerti keinginan pemain dan klub.
Selain itu, sebagai agen juga kita harus juga bisa berpikir lebih panjang dan mendapatkan kepercayaan dari pemain dan klub.
Tentu, hal itu dapat tercapai dengan dedikasi dan kerja keras.
Jorge Mendes atau Mino Raiola?
Jorge Mendes...hahaha. Mungkin karena jalan hidup saya lebih mirip dengan dia. Terus, saya juga suka caranya yang lugas, simpel dan profesional.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on