Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
McMenemy boleh menyebutnya sebagai keberuntungan, tapi banyak yang tidak sependapat.
Hujatan terhadap Bhayangkara FC menghebat di media sosial karena dianggap memenangi kompetisi dengan cara yang tidak sportif.
Padahal, kesalahan sama sekali tidak ada di Bhayangkara FC.
Khusus buat McMenemy, cercaan itu bukan yang pertama kali dirasakannya.
Eks komandan Pelita Bandung Raya ini bahkan sudah menerimanya sejak awal menukangi Indra Kahfi dan kolega.
(Baca Juga: Demi Peluang Indonesia di Piala AFF 2018, Liga 1 Perlu Tiru Liga Super Malaysia?)
"Keberhasil menjuarai Liga 1 2017 merupakan kelegaan luar biasa. Di ponsel saya masih ada kicauan di Twitter yang saya simpan dari hari pertama kembali ke Bhayangkara. Kicauan itu mengatakan: 'Coach, Anda sudah dua kali melatih di sini. Kenapa Anda kembali? #pecundang.'," kata McMenemy.
"Kicauan itu merupakan motivasi besar buat saya. Semua yang saya pelajari selama tujuh tahun sebelumnya, baik kegagalan maupun keberhasilan, juga kultur serta ide yang berbeda, membantu memenangi gelar Liga 1 2017," ucap McMenemy.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada