Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lolos ke kasta tertinggi Liga Indonesia, rupanya PSIS Semarang harus dihadapkan oleh beberapa drama.
Drama pertama yang dihadapi oleh PSIS Semarang terkait dengan markas.
Pasalnya, PSIS Semarang tidak bisa menempati Stadion Jatidiri yang biasa digunakan sebagai markas klub berjuluk Mahesa Jenar.
Proses renovasi Stadion Jatidiri masih terus berlangsung dan belum rampung. PSIS Semarang tentu saja harus mencari stadion lain sebagai markas.
Sempat membidik Stadion Moch Soebroto Magelang, rupanya stadion tersebut tidak lolos verifikasi.
(Baca Juga: 2 Klub Liga 1 Batal Bermarkas di Stadion Manahan Solo, Renovasi Diduga Jadi Alasan)
PSIS Semarang kemudian melangkah ke Maguwo International Stadium dan sudah melalui tahap verifikasi.
Namun, hingga kini masih belum ada kepastian letak markas klub tersebut.
Beralih dari isu markas, persoalan pelatih pun menerpa klub dari Semarang tersebut.
Subangkit, pelatih yang membawa klub tersebut melaju ke Liga 1, hengkang dari PSIS Semarang pada 15 Maret 2018.
Seminggu sebelum kick-off Liga 1, PSIS Semarang justru melepaskan sang pelatih.
Penyegaran bagi klub menjadi alasan diberhentikannya coach Subangkit setelah PSIS Semarang menggelar beberapa kali evaluasi.
Liga 1 akan segera dimulai pada 23 Maret 2018, PSIS Semarang justru harus mengahadapi kenyataan yang cukup sulit dengan belum adanya markas dan pelatih baru.