Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, memiliki sebuah saran terkait penyelesaian permasalahan video oknum tim Persija Jakarta yang mengucapkan kata-kata mengejek ke suporter Persib Bandung.
Kata Imam, lebih baik menyelesaikan permasalahan itu tidak melalui kepolisian.
Imam menyarankan agar polemik kejadian itu bisa diselesaikan dengan cara yang baik.
Ia juga meminta PSSI bisa memanggil pihak Persija, Persib, dan Viking, untuk mengakhiri permasalahan ini dengan cara keluarga.
"PSSI harus panggil yang begitu itu apalagi sudah ada permintaan maaf dari Persija karena siapapun bisa melakukan hal yang sama," ucap Imam.
"Menurut saya jangan bawa ke ranah hukum. Sebaiknya selesaikan secara kekeluargaan, secara baik, toh pemilik Persib dan Persija berteman baik kan?," ucap Imam menambahkan.
(Baca Juga: Dibanding Menempuh Jalur Hukum, Bung Ferry Minta Viking Utamakan Perdamaian)
Sebelumnya ada sebuah video yang beredar di media sosial dengan memperlihatkan para pemain Persija seperti Riko Simanjuntak, Gunawan Dwi Cahyo, dan Achmad Syaifullah.
Mereka membuat video sambil bernyanyi bersama dan ditayangkan secara langsung lewat instagram dari salah satu dari mereka.
Sayangnya di akhir-akhir video itu terdengar kata-kata yang tidak pantas kepada suporter Persib, Viking.
Sampai saat ini belum diketahui siapa yang mengucapkan kata-kata tersebut.
Persija juga sudah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka pada Kamis (28/3/2018) melalui sosial media mereka.
Namun, pihak pendukung Persib, Viking Persib Club (VPC) tetap membawa masalah ini ke pihak kepolisian.
Bahkan, VPC meminta pelaku yang mengucapkan kata-kata itu harus datang ke Bandung untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
VPC juga memberikan waktu sampai Senin (2/4/2018).
(Baca Juga: Pihak Viking Minta 3 Pemain Persija Datang ke Mapolrestabes Bandung)
"Mungkin pemain tidak sengaja, tapi ya inilah risiko sosial media. Seperti halnya kita sedang berbicara tapi kalau ada yang merekam kemudian diviralkan bisa jadi ramai padahal itu bercanda," ucap Imam.
"Yang seperti ini seharusnya saling menyadari bahwa bisa jadi kita yang benar hari ini suatu saat melakukan kesalahan," ucap pria asal Bangkalan itu mengakhiri.