Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Somasi yang diberikan Sukri Wardi atas penggunaan nama dan logo PSMS Medan membuat para legenda Ayam Kinantan sedih bercampur kesal.
Apalagi saat ini kondisi PSMS Medan dianggap kian membaik dengan berkompetisi di Liga 1.
"Kita heran, kenapa gak dari Liga 2 dulu disomasi, kenapa baru sekarang saat PSMS di Liga 1 dan memiliki banyak sponsor? Jelas di sini ada niat nggak bagus," kata Nobon Kayamudin dalam temu pers, Selasa (3/4/2018) siang.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Kompak Beri Alasan Gianluigi Buffon untuk Segera Pensiun)
"Nama dan Logo PSMS ini sudah ada sejak 1950. Bahkan pada 1967 saat kami memperkuat PSMS di era perserikatan, Logo dan Nama PSMS sudah ada. Ini kan cuma cari keuntungan sepihak," ucap Nobon yang berbaju PSMS Medan di era 1960-an.
Hal serupa juga disampaikan rekan seangkatannya, Tumusila.
"Kita sedih dengan keadaan seperti ini. Kita maunya perjuangan PSMS ini didukung bukan diributi seperti ini," kata Tumsila.
(Baca Juga: IBF Beri Instruksi Ini Pada Dillian Whyte)
"Apalagi, akibatnya sponsor DJSport harus undur diri karena juga menjadi korban somasi mereka (Sukri Wardi)," kata Tumsila.
Sukri Wardi sendiri mengaku bahwa persoalan ini sudah ada sejak tahun 2014.
"Kayaknya sudah lamalah. Cuma kita enggak mau mempermalukan orang. Sejak 2015, sudah kita kasih tahu. Bukan baru-baru ini," ucap Sukri.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada