Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSMS Medan tengah dalam masalah serius terkait hasil buruk dalam dua laga awal musim Liga 1 2018.
Bagaimana tidak, skuat Ayam Kinantan kalah dalam dua laga berturut-turut dan belum mengoleksi satu poin pun.
Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh sang pelatih, Djajang Nurdjaman.
Apalagi besok (6/4/2018), skuatnya akan menghadapi lawan berat, Juara Piala Presiden 2018, Persija Jakarta.
(Baca juga: Menghitung Sikap Badan Cristiano Ronaldo di Udara Saat Cetak Gol Salto ke Gawang Gianluigi Buffon)
Bila besok timnya kalah lagi, itu akan menjadi kekalahan tiga kali beruntun, dan akan menimbulkan pertanyaan besar tentang kinerja sang pelatih.
Dilansir Bolasport.com dari Tribune Medan, Djajang mengatakan bila saat melawan macan kemayoran timnya gagal mendulang poin penuh, maka ia siap menerima segala bentuk kritikan para suporter.
"Yang pasti, bila PSMS kalah maka yang pertama kali mengevaluasi adalah suporter. Kalaupun itu terjadi, saya menerima kritikan itu sebagai pelatih," ujarnya.
Namun Djanur menjawab dengan tegas, kalau dirinya menolak untuk mundur dari kursi pelatih.
Ia menilai memang butuh kesabaran membangun sebuah tim promosi untuk bisa bersinar dikasta tertinggi saat ini.
"Tapi, jujur tidak akan terburu-buru untuk melepaskan tanggung jawab ini. Karena butuh proses dan sampai saat ini saya sudah berhasil mengembalikan permainan PSMS ke level Liga 1," jelas Djanur.
Ia berharap suporter PSMS Medan tetap bersabar karena ini merupakan sebuah proses.
"Secara hasil saya akui belum. Saya mohon bersabar butuh proses. Saya tidak akan meletakkan tanggungjawab ini. Karena saya masih optimis dengan tim ini," tegasnya.