Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Redaksi BolaSport.com sepakat memilih Suhandi sebagai Pemain Terbaik pada pekan ketiga Liga 1 2018.
Pemain berusia 26 tahun ini menjadi aktor utama keberhasilan PSMS Medan melakukan comeback saat menjamu Persija Jakarta pada pekan ketiga Liga 1 2018 di Stadion Teladan, Medan, Jumat (6/4/2018).
Gol bunuh diri Marko Simic, yang membuat Ayam Kinantan menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-42, merupakan buah dari sepak bebas yang dilakukan Suhandi.
Kecepatan dan eksplosivitas pemain yang dipanggil Suha tersebut betul-betul membuat Persija kelimpungan pada pertandingan itu.
(Baca Juga: Selalu Dicadangkan PSMS Medan, Legimin: Semua Baik-baik Saja)
Sebagai puncaknya, Suhandi menciptakan gol indah, yang boleh jadi merupakan kandidat gol terbaik Liga 1 2018, pada menit ke-54.
Berdiri di kotak penalti sambil membelakangi gawang saat menerima bola mendatar yang ditendang Abdul Aziz, Suha sempat mengangkat bola sebelum melakukan tendangan balik bandung untuk menjebol gawang Andritany Ardhiyasa.
"Ketika itu saya hanya berpikir peluang sekecil apa pun mesti menjadi gol. Saya bersyukur yang saya lakukan bisa berbuah gol karena sepersekian ribu detik momen itu akan berubah," tutur Suhandi kepada BolaSport.com.
"Ini bukan skema yang sering dipraktekkan di latihan. Tapi, ketika itu datangnya bola sangat enak buat diangkat dan salto," ujar pemilik kostum bernomor 29 tersebut.
Momen yang tepat, hal itu yang ingin ditekankan betul oleh Suhandi. Aksi gemilangnya saat menghadapi Persija memang hadir di momen yang tepat.
Penampilan itu merupakan pertama kalinya Suhandi menjadi starter PSMS Medan di Liga 1 musim 2018. Kebetulan, ban kapten juga dipercayakan melingkar di lengan pencetak 8 gol PSMS di Liga 2 2017 tersebut.
Artinya, penampilan ini sekaligus menjadi penegasan betapa Suhandi layak menjadi andalan Ayam Kinantan di kompetisi kasta teratas musim ini.
"Saya ingin memanfaatkan selagi ada kesempatan karena belum tentu menjadi starter lagi," ucapnya.
Suha mengakui bahwa kepercayaan dirinya belakangan sempat merosot.
Selain karena hanya menjadi cadangan ketika melawan Bali United serta Bhayangkara FC, Suha juga menganggap penampilannya di Piala Presiden 2018 tak begitu gemilang.
(Baca Juga: Ini Pemain dan Gol Terbaik Pekan Ketiga Liga 1)
"Waktu itu, saya lebih banyak dimainkan di sayap kanan karena Antoni (Antoni Putro Nugroho, red.) cedera. Padahal, saya lebih nyaman di posisi second striker," tutur pemain asal Bandung tersebut.
"Di awal Liga 1 kan tidak mungkin saya menggeser Sadney Urikhob karena dia pemain asing. Ini yang membuat kepercayaan diri saya menurun. Tapi, sekarang saya sudah tidak berpikir seperti itu dan percaya pada diri sendiri," tuturnya.
Aksi gemilang melawan Persija itu juga bak ucapan rasa syukur Suhandi atas kelahiran putra pertama.
Sebelum pertandingan digelar, tepatnya tak lama selepas shalat Jumat, jebolan Persib U-21 ini menerima kabar bahwa sang istri melahirkan putra pertama mereka, Arkhan Bhrefano Ghyfarii.
Gianluigi Buffon: Michael Oliver Tidak Punya Hati! https://t.co/EFXbX2IebP
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 12, 2018
"Sebelum pertandingan, saya sebenernya sempat berpikir untuk izin dari tim menemani istri walaupun sebenarnya tidak enak juga meninggalkan tim. Tapi, kemudian saya diminta untuk berangkat ke Bandung sehabis bertanding saja," kata Suhandi.
Mengapa Suhandi tak ngotot meminta izin kembali ke Bandung?
"Namanya tentara, tentu saya harus patuh pada perintah," ujarnya.
(Baca Juga: Abdul Rohim Cedera Parah, PSMS Medan Berharap Tak Perlu Sampai Operasi)
Suhandi memang merupakan anggota TNI berpangkat Sersan Satu yang berdinas di Pusdikpom Cimahi. Ia berdinas sebagai tentara selama 5 tahun terakhir.
"Waktu itu saya tampil di PON 2012 membela Jawa Barat. Ada tentara yang melihat permainan saya di sana dan menawari masuk TNI," kata Suhandi.
Tawaran itu yang tak pernah disesalinya karena membuat garis hidupnya lebih jelas.
"Dulu saya ini belum jelas mau menjadi apa. Bermain bola pun sekadar bermain saja," ucap Suhandi.
Setidaknya, tawaran itu yang membawanya ke PSMS saat ini. Selepas hasil jelek PSMS Medan di Piala Pangdam I/Bukit Barisan 2015, Panglima TNI memerintahkan untuk mencari pemain dari PSAD.
Suhandi lantas ikut seleksi dan langsung berangkat ke Medan setelah dinyatakan lolos.
Ia pun merupakan bagian dari skuat Ayam Kinantan yang menjuarai Piala Kemerdekaan 2015 dan memperkuat PS TNI pada Piala Jenderal Sudirman di tahun yang sama.
Hanya, kemudian ia mengalami cedera engkel hingga tak bisa ikut saat PS TNI menggelar seleksi untuk membentuk tim menuju Liga 1 2017.
Ia pun diperintahkan bergabung bersama PSMS Medan di Liga 2.
Nah, di ajang inilah sinar terangnya terlihat jelas dan menjadi salah satu bintang yang membawa tim kebanggaan Kota Medan finis di posisi runner-up.
(Baca Juga: Wawancara Reinaldo Lobo - Lobocop adalah Tanda Cinta Suporter PSMS Medan buat Saya)
Suhandi mungkin tak putus mengucap syukur atas keputusannya bergabung dengan TNI, tapi ia mengaku untuk sementara tak bisa fokus pada kedinasannya tersebut.
"Untuk sekarang, saya fokus di sepak bola dulu. Susah untuk mengerjakan keduanya bersamaan," tuturnya.