Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Parah, Baru 1 Bulan Berjalan, 5 Insiden Memalukan Ini Sudah Warnai Liga 1

By Nina Andrianti Loasana - Senin, 16 April 2018 | 19:24 WIB
Pelatih Persib, Mario Gomez (kanan) bersama dr Rafi Ghani di salah satu ruangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang saat timnya menahan Arema FC dan laga ricuh, Minggu (15/4/2018) malam. (Istimewa)

Liga 1 baru berjalan 4 pekan, namun berbagai insiden memalukan telah menjadi noktah hitam bagi wajah persepakbolaan Indonesia.

Tak tanggung-tanggung sudah ada 5 insiden tak terpuji yang mewarnai jalannya kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini.

Berikut Bolasport.com kumpulkan 5 insiden memalukan yang terjadi dalam 4 pekan pertama penyelenggaraan Liga 1.

1. Insiden Pelemparan Botol dan Penyalaan Flare oleh Suporter Persib Bandung


Pertandingan Liga 1 antara Persib Bandung dan PS Tira di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (26/3/2018). ( Dok. Persib )

Laga pedrdana persib di Liga 1 diwarnai dengan aksi kurang terpuji oleh oknum suporter.

Persib mendapatkan denda karena aksi yang dilakukan oleh oknum Bobotoh pada laga Persib Bandung vs PS Tira pada Senin, (26/3/2018).

Dalam laga tersebut, sebagian oknum melakukan penyalaan flare dan smoke bomb serta pelemparan botol.

Persib mendapatkan denda sebesar 100 juta rupiah yang harus dibayarkan dalam 14 hari.

Seolah sanksi besar ini belum cukup, kejadian yang sama terulang dalam laga melawan Mitra Kukar.

Dalam laga yang berlangsung pada 8 April 2018 tersebut, sejumlah oknum lagi-lagi melemparkan botol air mineral ke dalam lapangan.

2. Insiden suporter masuk shuttle dalam laga Barito Putera Vs Persipura Jayapura


Insiden masuknya suporter saat tim Barito Putera menjamu Persipura Jayapura di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Sabtu (31/3/2018) sore. (Tribun Banjarmasin)

Panitia pelaksana (panpel) laga kandang Barito Putera, akhirnya mendapatkan teguran keras dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Teguran keras tersebut tak lain akibat insiden masuknya suporter saat tim Barito Putera menjamu Persipura Jayapura di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Sabtu (31/3/2018) sore.

Suporter terbukti menaiki pagar pembatas, hingga berhasil masuk ke area shuttle ban dan juga memicu terjadinya keributan.

3. Insiden Pelemparan botol oleh suporter PSMS Medan


Pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman (kanan), memberikan instruksi kepada pemainnya saat melawan Bhayangkara FC dalam laga pekan kedua Liga 1 2018 di Stadion Teladan, Medan, (31/3/2018).(ABDI PANJAITAN/BOLASPORT.COM)

PSMS medan juga mendapatkan sanksi karena aksi yang dilakukan oleh oknum suporter dalam laga PSMS Medan vs Bhayangkara FC pada Sabtu, (31/3/2018).

Bebrapa oknum suporter PSMS Medan sempat terlibat aksi pelemparan botol.

PSMS mendapatkan denda sebesar 30 juta rupiah atas pelanggaran ini.

4. Insiden tewasnya suporter Persebaya Surabaya karena bentrokan dengan warga


Perang batu yang dilakukan oleh sekelompok pemuda dan Bonek di depan Pasar Kleco, Surakarta pada Jumat (13/4/2018) sekitar pukul 23.45 WIB. ( Tribunsolo.com )

Selepas partai antara PS Tira kontra Persebaya Surabaya di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, Jumat (13/4/2018), seorang suporter tim sepak bola Persebaya Surabaya alias Bonek tewas setelah terlibat bentrokan dengan warga Solo.

Beberapa truk bonek estafet yang melewati daerah Solo dilempari batu oleh sekelompok warga.

(Baca Juga: Arema FC Vs Persib - Pengalaman Pertama Mario Gomez Jadi Korban Kericuhan di Dunia Sepak Bola)

Akibatnya 9 orang terluka, 1 orang kritis, dan 1 orang bonek bernama Micko Pratama meninggal dunia.

Menurut saksi mata, bentrok tersebut diduga sebagai aksi balas dendam atas penjarahan yang dilakukan oknum bonek di beberapa warung di solo.

5. Kerusuhan dalam laga Arema vs Persib Bandung


Seorang penonton dievakuasi oleh para suporter di lapangan Stadion Kanjuruhan seusai pertandingan Liga 1 2018, Arema FC Vs Persib Bandung, Minggu (15/4/2018) ( SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM )

Yang teranyar adalah insiden ketika Aremania turun ke lapangan usai pertandingan kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018).

Insiden terjadi di pengujung laga, dimana laga masih menyisakan beberapa detik saja sebelum wasit meniup peluit berakhirnya pertandingan.

Ada dua sebab yang muncul, pertama Aremania tak terima dengan keputusan wasit, kedua mereka hendak menuntut manajemen Singo Edan.

Pasalnya, dari empat laga, tak sekalipun klub asal Kota Apel tersebut menuai hasil sempurna. Arema FC memetik dua seri dan dua kekalahan.

(Baca Juga: Bak Pahlawan Perang, Bobotoh Sambut Kepulangan Persib Bandung di Bandara)

Akibat insiden tersebut, banyak korban dari Aremania yang berjatuhan lantaran pukulan dan buntut dari tembakan gas air mata oleh panpel.

Tak hanya itu, pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez pun juga mendapat akibat setelah dahi sang arsitek berdarah.

Menurut kabar yang beredar, Mario Gomez terkena lemparan dari oknum Aremania. Namun sejauh ini tak ada klarifikasi dari Gomez.

Hingga detik ini, buntut dari aksi tak terpuji yang dilakukan Aremania untuk turun ke lapangan masih dalam rapat Komdis PSSI.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P