Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Asal Jepang Bicara Soal Kursus Lisensi AFC Pro di Yogyakarta

By Selasa, 17 April 2018 | 15:39 WIB
Pelatih asal Jepang, Takao Fujiwara (tengah), saat mengikuti kursus AFC Pro Diploma di Yogyakarta. (GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM – Pelatih asal Jepang, Takao Fujiwara, menjadi salah satu pelatih dari luar Indonesia yang mengikuti kursus pelatih AFC Pro Diploma di Yogyakarta.

Sebagai pelatih Tim Nasional U-18 Brunei Darusalam, Fujiwara memilih mengikuti kursus di Indonesia karena faktor kedekatan jarak.

Fujiwara memang ingin mendapatkan lisensi AFC Profesional. Sebelumnya, dia hendak mengikuti kursus di Thailand.

“Persoalannya belum ada kepastian jadwal pelaksanaan kursus di Thailand. Saat federasi Indonesia menyelenggarakan kursus untuk lisensi AFC Profesional, saya langsung mendaftarkan diri,” kata Fujiwara kepada BolaSport.com.

(Baca Juga: Chelsea Bisa Persembahkan Ini untuk Mengobati Kekecewaan Para Fan)

Fujiwara sengaja memilih kursus di negara Asia Tenggara karena jarak tempuh yang lebih dekat. Pasalnya, Fujiwara harus meninggalkan timnas U-18 yang ditanganinya.

“Kebetulan federasi sepak bola Brunei mengizinkan saya mengikuti kursus ini. Meski berlangsung selama satu tahun, tetapi jadwal kursus dilaksanakan selama satu atau dua pekan sesuai modul sehingga saya hanya sebentar meninggalkan timnas U-18,” tuturnya.

Fujiwara sendiri cukup akrab dengan para pelatih lokal yang mengikuti kursus.

Apalagi, dirinya pernah bertemu dan berkenalan dengan pelatih Indra Sjafri saat berlaga di kualifikasi Piala Asia U-19 di Korea Selatan. Saat itu, tim asuhannya dibantai tim Merah Putih yang ditangani Indra 0-5.

“Saat itu saya bertemu dia (menunjuk pelatih Indra Sjafri yang duduk di seberang mejanya). Harus diakui Indonesia tim yang bagus. Tim saya sampai kalah lima gol. Tim sepak bola Indonesia masih di atas kami,” ujar Fujiwara.

(Baca Juga: Kritik Antonio Conte, Bek Timnas Jerman Ini Terancam Dipinggirkan dari Skuat Chelsea)

Fujiwara menangani timnas Brunei sejak 2015. Dirinya lebih banyak menangani tim junior. Menurutnya, sepak bola Brunei masih tertinggal dibandingkan pesaingnya di Asia Tenggara.

“Indonesia berada di level atas. Sedangkan Brunei di level bawah. Dibutuhkan kerja keras untuk mengangkat prestasi Brunei. Bila ingin naik level untuk menyamai Indonesia, kami butuh waktu dan harus bekerja keras,” katanya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P