Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen Arema FC mengaku pasrah dengan kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/4/2018).
Saat itu, Arema FC sedang menjamu Persib Bandung pada Liga 1 pekan keempat.
Pada menit-menit terakhir, suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan sehingga terjadi kerusuhan.
Laga antara kedua tim sendiri berakhir imbang 2-2.
Manajemen Arema FC menyesali kejadian tersebut, karena telah merugikan banyak pihak.
Oleh karena itu, Manajemen Arema FC dan panpel menyampaikan permintaan maaf secara tertulis.
Ada Muka Baru yang Dipanggil Luis Milla ke Timnas U-23 Indonesia untuk Anniversary Cup 2018 https://t.co/EMqX56w5zY
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 18, 2018
"Manajemen Arema FC dan Panpel menyampaikan Permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh insan sepakbola Indonesia serta kepada Aremania dan warga Malang Raya dan Bandung pada khususnya serta kepada tim Persib Bandung atas terjadinya musibah di Stadion Kanjuruhan 15 April 2018."
"Manajemen bertanggung jawab atas segala kerugian jatuhnya korban luka luka yang kini intensif dirawat di beberapa rumah sakit di Malang."
"Berikutnya mari kita rajut kembali rasa persaudaraan dan rasa menjunjung tinggi fairplay dan sportivitas juga nilai nilai kebaikan dalam sepak bola. Semoga ini menjadi kejadian terakhir dan pelajaran berharga bagi kita."
"Kami juga berterima kasih kepada Aremania dan seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dalam penanganan dan pertolongan kepada korban. Semoga segala itikat baik kita dibalas yang terbaik pula oleh Allah SWT. Amin,"tulis akun resmi Arema FC.
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo mengaku siap menerima sanksi komdis.
(Baca juga: Menpora Kritik Tajam PSSI Atas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan)
Ia juga menerima sanksi apapun, asalkan masih masuk akal.
"Sanksi apapun Arema FC akan terima. Asalkan masih masuk akal dan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan,"ujar Ruddy, kutip BolaSport.com dari suryamalang.tribunnews.com