Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen Arema FC akhirnya melakukan evaluasi terkait sistem pengamanan di Stadion Kanjuruhan terkait insiden yang terjadi saat laga Arema FC melawan Persib Bandung pada Minggu (15/4/2018).
Manajemen Arema FC mengambil langkah untuk memilih mengistirahatkan match steward yang bertugas di laga itu.
"Kami akan mengistirahatkan semua match steward yang bertugas saat melawan Persib. Ke depan kita juga akan melakukan edukasi kepada match steward terkait pengamanan di stadion," ungkap CEO Arema FC, Iwan Budianto, saat menemui ratusan Aremania di Kantor Arema FC Mayjen Panjaitan no 42, Kota Malang pada Jumat (20/4/2018).
(Baca Juga: Resmi, Persis Solo Rekrut Mantan Striker Bali United)
Aremania memang melakukan aksi klarifikasi dengan berdialog dengan jajaran manajemen Arema FC dan kepolisian. Salah satu tuntutannya adalah dengan melakukan evaluasi terkait keberadaan match steward di stadion.
Aremania banyak mengeluhkan tindakan match steward saat laga Arema FC kontra Persib.
Menurut mereka tindakan yang dilakukan berlebihan, sehingga memicu emosi Aremania.
Apalagi saat itu Arema FC dalam posisi imbang 2-2.
"Kami meminta maaf atas tindakan yang dilakukan oleh match steward," ungkap Iwan.
Tak hanya mengeluhkan match steward, Aremania juga mengeluhkan penggunaan gas air mata yang menurut mereka membuat Aremania panik hingga banyak jatuh korban karena terinjak-injak dan sesak nafas.
(Baca Juga: Wow! Penyanyi Hip-hop Jay-Z Jalin Kerja Sama dengan Striker Manchester United)
Akibat dari insiden tersebut, Arema FC dijatuhi sanksi berlapis oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Satu diberikan karena ulah suporter dengan denda Rp 250 juta dan yang kedua diberikan kepada terhadap Panpel yang dinilai tidak bisa memberikan rasa nyaman.
Tak hanya denda, Panpel juga dihukum penutupan sebagian tribun stadion yakni di tribune timur dalam laga melawan Persipura Jayapura pada 27 April 2018 dan melawan PSM Makassar pada 13 Mei 2018.