Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manajer Bhayangkara FC Geram Dinilai Tidak Fair Play

By Mochamad Hary Prasetya - Sabtu, 21 April 2018 | 12:14 WIB
Manajer Bhayangkara FC, AKBP Sumardji, saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno menjelang laga final Piala Presiden 2018, Sabtu (17/2/2018). (SEGAF ABDULLAH/BOLASPORT.COM)

Manajer Bhayangkara FC, Sumardji, geram dinilai berbuat curang atau tidak fairplay saat mendampingi timnya melawan Perseru Serui dalam laga keempat Liga 1 2018 di Stadion Marora, Serui, Kepulauan Yapen, Papua Barat, Sabtu (14/4/2018).

Dalam laga itu, juara Liga 1 2017 tersebut menelan kekalahan 0-1 dari Perseru lewat gol semata wayang Kunihiro Yamashita.

Hasil sidang Komite Disiplin (Komdis) PSSI Rabu (18/4/2018), Sumardji dijatuhkan hukuman denda Rp 25 juta dikarenakan melakukan protes berlebihan dengan melanggar azas fairplay dan melakukan tindakan tidak sportif.

Menurut Sumardji, ia sangat menyayangkan hukuman tersebut.


Bhayangkara FC ( liga-indonesia.id )

Sebab, ia menilai wasit yang memimpin jalannya pertandingan Perseru kontra Bhayangkara FC juga dihukum dikarenakan tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

Kata Sumardji, ada pelanggaran yang seharusnya didapatkan Bhayangkara FC.

(Baca juga: Akibat 5 Pemain Selangor FA Ini, Evan Dimas Semakin Terancam Tak Bisa Bela Timnas U-23 Indonesia)

Salah satunya pelanggaran handsball dari bek Perseru, Kunihiro Yamashita, di dalam kotak penalti, namun wasit memutuskan untuk tetap melanjutkan pertandingan.

"Coba lihat Yamasihta menahan bola pakai tangan dan Boman Aime juga pakai tangan," kata Sumardji.


Pemain belakang Perseru Serui, Yamashita Kunihiro, saat menjalani laga uji coba melawan tim yang bermain di Liga 3, Jember United, di Lapangan Paskas Malang pada Kamis (22/3/2018) pagi.(SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

"Padahal posisi wasit itu ada di samping Yamashita, kalau matanya tidak melihat kan aneh," ucap pria berpangkat AKBP tersebut.

Sumardji tidak habis pikir protes yang dilakukan olehnya malah berakibat fatal.

Pria berkacamata itu juga akan tetap menunjukan karakternya untuk tetap protes apabila ada hal aneh di setiap pertandingan Bhayangkara FC.

Ia juga siap diberikan sanksi dari Komdis PSSI apabila terus melakukan protes.


Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, memberikan instruksi pada laga pembuka Liga 1 2018 kontra Persija Jakarta di Stadion Utama GBK pada Jumat (23/3/2018). ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM )

Sebab, menurutnya, ini salah satu bagian dari perjuangannya bersama tim berjulukan The Guardian tersebut.

"Saya akan tetap pada karakter saya untuk selalu protes keras kepada wasit yang memimpin pertandingan atau yang tidak punya integritas dan tidak punya keberanian mengambil keputusan yang benar," jelas Sumardji.

Tak hanya Sumardji, Bhayangkara FC juga didenda Komdis PSSI terkait tingkah laku Simon McMenemy.

Pelatih Bhayangkara FC itu didenda Rp 25 juta dikarenakan melakukan protes berlebihan dengan cara menendang botol dan memainkan bola yang seharusnya lemparan ke dalam untuk pemain Perseru.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P