Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perseru Serui Selalu Diuntungkan Wasit di Kotak Penalti, Dua Petinggi Klub Liga 1 Geram

By Stefanus Aranditio - Sabtu, 21 April 2018 | 12:35 WIB
Perseru Serui Vs Bhayangkara FC di Stadion Marora, Serui (DOK LIGA 1)

Perserui Serui berhasil menahan imbang tim runner-up Bali United dan mengalahkan juara bertahan Bhayangkara FC di pekan ketiga dan keempat Liga 1 2018. 

Bertandang ke Stadion Kapten I Wayan Dipta markas Bali United, Perseru berhasil menahan tuan rumah dengan skor 1-1.

Sementara sang juara bertahan Bhayangkara FC berhasil dikalahkan Perseru di hadapan publik Stadion Marora, Serui dengan skor tipis 1-0.

Meraih empat poin dari tim berlabel juara bertahan dan runner-up menjadi prestasi tersendiri bagi tim berjuluk Cendrawasih Jingga ini.

(Baca Juga: Madura United Vs Arema FC - Thiago Furtuoso Sebut Main di Madura Itu Susah Karena Hal Ini)

Namun, empat poin yang diraih Perseru ini sedikit tercoreng dengan kinerja wasit yang menguntungkan Perseru.

Dua petinggi klub Bali United dan Bhayangkara FC secara tegas menyoroti kinerja wasit pada pertandingan tersebut.

Pada pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali United dirugikan dengan keputusan wasit yang tidak memberikan tendangan penalti setelah bola menyentuh tangan bek Perseru Kevin Wopi dengan jelas.


Kevin Wopi pemain Perseru menyentuh bola di dalam kotak penalti ketika Bali United melawan timnya di Stadion Wayan Dipta, Sabtu (7/4). (bali.tribunnews.com)

CEO Bali United Yabes Tanuri secara tegas melaporkan kinerja wasit yang saat itu dipimpin oleh wasit Untung kepada PSSI.

“Dalam banding, kita sudah melayangkan protes laporan performa wasit Untung. Ada dua aduan yang kami laporkan. Pertama dalam laga kemerin wasit tidak mengambil keputusan soal hand ball. Lalu kiper (Perseru) tangkap bola back-pass,” kata Yabes Tanuri dilansir BolaSport.com dari Tribun Bali.

(Baca Juga: Ketua Panpel Persija Jamin Skuat Persib Tak Akan Naik Rantis ke SUGBK)

Selain Yabes, manajer Bhayangkara FC Sumardji juga menilai keputusan wasit merugikan timnya dengan kasus yang sama di kotak penalti.

Salah satunya pelanggaran handsball dari bek Perseru, Kunihiro Yamashita, di dalam kotak penalti, namun wasit memutuskan untuk tetap melanjutkan pertandingan.

"Coba lihat Yamashita menahan bola pakai tangan dan Boman Aime juga pakai tangan," kata Sumardji.

Sumardji yang melakukan protes di pertandingan tersebut justru terkena sanksi oleh Komisi Disiplin PSSI dengan denda senilai Rp 25 juta.

Sumardji dinilai melakukan protes berlebihan dengan melanggar azas fair play dan melakukan tindakan tidak sportif.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P