Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liga 1 sudah dipenuhi keputusan-keputusan kontroversial wasit meski baru berjalan 5 pekan.
Sayangnya, banyak keputusan-keputusan ini yang justru berakhir dengan insiden tak menyenangkan.
Berikut Bolasport.com rangkum 3 keputusan kontroversial wasit di 4 pekan pertama Liga 1 yang berakhir dengan insiden:
1. Keputusan wasit Untung dalam laga Bali United Vs Perseru Serui
Kinerja wasit Untung menjadi sorotan dalam laga Bali United Vs Perseru Serui pada Sabtu, (7/4/2018).
Pasalnya, bek tengah Perseru Serui, Kelvin Wopi yang secara jelas menyentuh bola dengan tangannya di kotak penalti luput dari hukuman.
Pemain Bali United dan semua yang melihat di lapangan protes atas keputusan wasit Untung yang tidak memberi penalti.
Hampir semua pemain Bali United mengajukan protes pada sang wasit hingga CEO Bali United, Yabes Tanuri mendekati para pemain dan meminta mereka tenang.
Bahkan salah satu pemain Bali United, M Taufiq, sempat mendorong sang wasit karena emosi.
Protes yang dilakukan M taufiq pun akhirnya berbuah sanksi.
Pemain bernomor punggung 8 tersebut mendapat sanksi larangan bermain sebanyak 4 kali dan denda sebesar 50 juta rupiah.
Dalam laga yang disaksikan belasan ribu penonton itu, Bali United dipaksa bermain imbang 1-1 oleh Perseru.
Di akhir laga, gemuruh suara 17 ribu fans terdengar bersahutan menghujat wasit, bahkan ada yang melempar gelas air mineral dan roti ke arah wasit saat berjalan keluar lewati tribun VIP.
Wasit pun harus diamankan dalam mobil baracuda.
2. Keputusan wasit Dwi Purba Adi Wicaksana dalam laga Persib Bandung Vs Mitra Kukar
Keputusan wasit Dwi Purba Adi Wicaksana dalam laga Persib Bandung kontra Mitra Kukar pada pekan ke-3 Go-Jek Liga 1, Minggu (8/4/2018), berujung insiden dengan kapten Maung Bandung, Supardi Nasir.
Kejadian bermula ketika pada menit ke-42, pemain Persib Ghozali Siregar dijegal oleh salah satu pemain Naga Mekes, Wiganda Pradika di dekat kotak penalti.
Meskipun Ghozali Siregar dijegal Siregar Wiganda, justri wasit menganggap melakukan pelanggaran.
Supardi Nasir pun melakukan protes kepada sang wasit.
Sayangnya protes ini justru berakhir dengan tandukan Supardi kepada sang wasit.
Pemain multifungsi tersebut pun akhirnya diganjar hukuman larangan bermain empat laga dan denda 50 juta.
Tentu, hukuman yang menimpa Supardi menjadi kerugian tersendiri bagi klub berjulukan Maung Bandung.
Terkhusus bagi sang nakhoda, Roberto Carlos Mario Gomez, yang mengaku kecewa dengan keputusan Komdis.
Tak tanggung-tanggung, pelatih asal Argentina tersebut bahkan akan membawa kasus Supardi ke induk sepak bola Dunia, FIFA.
3. Keputusan wasit Handri Kristianto dalam laga Arema FC Vs Persib Bandung
Karena kekecewaaan suporter atas keputusan wasit Handri Kristianto, laga Arema FC kontra Persib Bandung pada Minggu (15/4/2018) malam berakhir ricuh.
Para Aremania mulai merasa kecewa saat gol kedua Persib Bandung tercipta pada menit ke-77.
Ketika itu, pemain tengah Arema FC, Ahmet Atayev, dijatuhkan lawan di tengah lapangan.
Namun, wasit tidak menghentikan pertandingan dan akhirnya Ezechiel Ndouasel mampu memanfaatkan kelengahan pemain belakang Arema FC dengan mencetak gol keduanya untuk Persib Bandung.
Pada menit ke-86, Arema FC mampu mengejar ketertinggalan melalui gol Balsa Bozovic.
Saat itu, kedudukan imbang 2-2 karena pada babak pertama kedudukan imbang 1-1.
Tidak lama setelah itu, pada menit ke-88 Dedik Setiawan diganjar kartu merah karena menyikut pemain belakang Persib Bandung, Ardi Idrus.
(Baca Juga: Video Pukulan Match Steward ke Aremania yang Viral Sampai Gegerkan Dunia)
Kericuhan suporter berawal dari tribune ekonomi bagian timur. Mereka mengamuk berlarian masuk ke tengah lapangan.
Kemudian, suporter yang duduk di tribune bagian selatan dan utara juga ikut turun memenuhi lapangan.
Mereka melampiaskan kekecewaannya dengan melempari lorong menuju ruang ganti pemain.
Ratusan korban berjatuhan dan dievakuasi menuju ke rumah sakit.
4. Keputusan Wasit Riherndra Purba dalam laga Sriwijaya FC Vs Persebaya Surabaya
Manajemen Sriwijaya FC secara resmi melayangkan surat protes laporan kinerja wasit saat laga Persebaya Vs Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (22/4/2018) malam WIB.
Manajemen Sriwijaya FC menilai kepemimpinan wasit Riherndra Purba banyak merugikan tim berjuluk Laskar Wong Kito ini.
Manajer SFC, Ucok Hidayat menyebut pihaknya mengikuti semua mekanisme yang sudah diatur di dalam regulasi kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia.
“Sesuai aturan, ada Referee Feedback Form yang memang sudah disiapkan jika klub ingin mengajukan protes. Namun surat tertulis tetap akan kami siapkan disertai dengan bukti-bukti pendukung,” kata Ucok dilansir BolaSport.com dari Tribun Sumsel.
Salah satu keputusan wasit yang dinilai kontroversial adalah ketika memberikan tendangan penalti pada Persebaya.
Pada menit ke-60 gelandang Sriwijaya FC Yu Hyun-koo dianggap melakukan pelanggaran terhadap David da Silva di area terlarang.
Kartu kuning pun dilayangkan wasit Rihendra Purba kepada pemain asal Korea Selatan ini.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on