Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mundurnya laga klasik Persija melawan Persib Bandung menjadi sorotan banyak pihak.
Seharusnya laga Persija melawan Persib Bandung digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Sabtu (28/4/2018).
Namun laga Persija melawan Persib rencananya diundur pada Kamis, (3/5/2018).
Mundurnya laga tersebut pun mendapat dikritik oleh pengurus Viking Persib Club (VPC), Rudi Boseng.
Rudi Boseng mempertanyakan rekomendasi Polda Metro Jaya yang meminta laga Persija melawan Persib diundur.
Dua keanehan yang dipertanyankan Rudi Boseng yakni rentang waktu antara laga dan May Day tidak berdekatan.
"Tidak setuju pengunduran jadwal karena jarak antara pertandingan dengan May Day (Hari Buruh) cukup panjang. Ada jeda 4 hari," kata Boseng kepada wartawan, Rabu (25/4/2018), dikutip BolaSport.com dari vikingpersib.co.id.
Serta jadwal laga Persija melawan Persib sudah ditetapkan jauh hari oleh PT LIB selaku operator liga.
(Baca Juga: Persija Vs Persib Ditunda, 'Sentilan' Mario Gomez pada Tim Lawan Menjadi Kenyataan)
"Alasan pengunduran jadwal juga terlalu mendadak. Karena jadwal sudah tersusun rapi oleh PSSI," ujar Rudi Boseng.
Rudi Boseng juga mengungkapkan bahwa jika Polda Metro Jaya tidak siap melakukan pengamanan, adanya opsi melakukan pertukaran status tuan rumah atau bermain di tempat netral.
"Setuju dipindah ke tempat netral, tapi jadwal tetap. Tidak bergeser waktunya. Tidak setuju diundur, kalau mau dibalik Persib jadi tuan rumah duluan," ujarnya.
Dengan sentilan seperti demikian, Direktur Persija Jakarta Gede Widiade memberikan tanggapannya.
Bahwa laga tunda Persija melawan Persib telah menjadi keputusan darurat.
(Baca Juga: Luis Milla Bakal Dibuat 'Kebingungan' oleh Riko Simanjuntak, Kenapa?)
"Ini udah keputusan force majeure dari kepolisian karena May Day itu internasional," ujar Gede Widiade kepada BolaSport.com.
Gede pun menambahkan jika bermain di luar Jakarta maka akan lebih repot lagi, karena pasti adanya pihak pengamanan yang harus mengamankan laga.
"Kalau Persib mau maen di luar, siapa yang mau amanin. Kalau mau maen tanpa penonton ya gak bisa juga. Nanti di luar stadion banyak yang ramai," ujar Gede.
Untuk bertukar status kandang, Gede juga menambahkan bahwa hal tersebut harus diurus lagi dengan PT LIB.
"Ya itu harus diurusi lagi berarti sama PT LIB. Tunggu keputusan dari mereka aja," ujar Gede.