Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebuah insiden terjadi di laga Mitra Kukar melawan Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1 di Stadion Aji Imbut, Minggu (29/4/2018). Insiden ini membuat winger Mitra Kukar, Arif Suyono, mendapat kartu merah.
Arif mendapat kartu merah dari wasit Thoriq Alkatiri pada menit ke-67.
Kartu merah diterima oleh pemain yang akrab disapa Keceng ini setelah dia menendang pemain Persebaya, Abu Rizal Mualana, dari belakang.
(Baca Juga: Statistik Perlihatkan Evan Dimas Belum Nyaman pada Posisi Baru di Belakang Striker bersama Timnas Indonesia)
Sebelum melepas tendangan ke tubuh Abu Rizal, lebih dulu Keceng terlibat perebutan bola dengan Abu Rizal. Kemudian, Keceng nampak tersulut emosinya.
Pelatih Mitra Kukar, Rafael Berges Marin, sangat menyesalkan kartu merah yang diterima oleh Keceng.
Apalagi, mantan pemain Arema FC tersebut baru dimasukkan pada menit ke-46 untuk menggantikan Rifan Nahumarury.
“Setelah kehilangan Rifan yang cedera, kami lalu memasukkan Arif. Dia bermain bagus dan mengalami banyak peningkatan. Tapi, sayangnya Arif kemudian mendapat kartu merah. Ini sangat berat untuk tim,” ucap Marin kepada wartawan, termasuk BolaSport.com.
Kejadian ini bukan yang pertama menimpa Mitra Kukar di musim ini. Sebelumnya, Naga Mekes juga harus kehilangan Hendra Adi Bayauw yang mendapat kartu merah di laga pekan sebelumnya melawan Persipura Jayapura.
(Baca Juga: Persija Ingin Tukar Status Kandang Lawan Persipura)
Bahkan, Bayauw harus mendapat sanksi tambahan dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI karena aksi melempar bola ke arah wasit.
Rafael tentu tidak ingin hal serupa terjadi lagi. Ia meminta pemain Mitra Kukar lebih cerdas lagi.
(Baca Juga: Musim Kesuksesan Pep Guardiola Bersama Manchester City dan Para Mantan)
“Ke depannya kami harus bermain dengan lebih cerdas lagi karena kami tidak ingin kehilangan pemain lagi ke depannya. Kemarin kita kehilangan Bayauw dan sekarang kehilangan Arif karena situasi yang sama,” tutur pelatih asal Spanyol tersebut.
“Jadi, saya harap pemain Mitra Kukar bisa lebih cerdas untuk menghadapi situasi seperti ini,” ujarnya.