Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menanggapi tekanan yang diberikan suporter tim tuan rumah Persebaya Surabaya pada laga pekan ketujuh kompetisi Liga 1 musim 2018, penyerang asing Arema FC, Thiago Furtuosso, malah mengaku senang.
Pada laga yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Minggu (6/5/2018) ini, Persebaya sukses menundukkan perlawanan tim tuan tamu dengan skor 1-0.
Usai pertandingan, Thiago Furtuoso mengaku senang dengan tekanan yang diberikan suporter tim tuan rumah.
(Baca juga: Striker Asing PSMS Medan Bungkam Kritik dan Peringatan Ketum PSSI)
Menurut bomber kelahiran Brasil ini, tekanan tersebut justru membuat pemain lebih semangat.
"Saya justru sangat suka dengan suporter seperti itu. Seharusnya pertandingan sepakbola memang seperti itu, karena pemain akan lebih semangat," kata Thiago, dilansir dari laman resmi Liga 1.
Pemain asal Brasil itu juga melihat rekan setimnya sama sekali tak terpengaruh dengan situasi di Stadion GBT.
Menurut pemain berusia 30 tahun ini, semua pemain terlihat santai melakoni pertandingan.
"Semua berjalan normal-normal saja. Saya lihat teman-teman juga santai karena semuanya berjalan seperti biasa," tuturnya menjelaskan.
Namun demikian, kemenangan ini sepertinya harus dibayar mahal oleh ulah sejumlah suporter di tribune penonton.
(Baca juga: Demi Tumbangkan Arema FC, Kapten Persebaya Rela Bertengkar dengan Sang Istri)
Sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI sudah menanti panitia pelaksana Persebaya terkait ulah suporter tersebut.
Hal itu bermula saat pemain pengganti Persebaya, Misbakus Solikin, mencetak gol semata wayang di laga ini setelah menerima bola muntah dari situasi umpan silang pada menit ke-83.
Gol yang dinanti-nanti Persebaya tersebut dirayakan oleh seisi stadion, namun sebagian suporter yang berada di tribune merayakannya dengan berlebih dan melanggar aturan.
Oknum suporter tersebut menyalakan flare dan mengakibatkan asap sempat terlihat di beberapa sudut stadion.
Berdasarkan regulasi, flare adalah salah satu barang yang dilarang masuk ke dalam stadion.
(Baca juga: Cetak Sejarah di Piala AFC 2018 dan Usaha Marko Simic untuk Bahagiakan Rakyat Indonesia)
Suporter di GBT juga terlihat melakukan aksi melempar botol ke dalam lapangan saat terjadi konflik antara pemain Arema FC Hendro Siswanto dan pemain Persebaya Oktovianus.
Melihat dari kejadian sebelumnya di Liga 1, sanksi terhadap penyalaan flare dan pelemparan botol di stadion ini bisa dikenai denda dengan jumlah yang beragam tergantung hasil sidang Komdis PSSI.