Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Kejanggalan di Balik Kekalahan Mitra Kukar dari PSM Makassar

By Nungki Nugroho - Kamis, 10 Mei 2018 | 03:24 WIB
Ekspresi penyerang asing Mitra Kukar, Fernando Rodriguez Ortega (tengah), saat melakukan protes kepada wasit dalam laga lanjutan babak penyisihan Grup A Piala Gubernur Kaltim 2018 melawan PSIS Semarang di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (25/02/2018) sore. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Mitra Kukar mendapatkan pelayanan yang tidak profesional dan merasa dikecewakan pada laga melawan PSM Makassar di Stadion Andi Matalatta, Minggu (6/5/2018).

Akibatnya, Mitra Kukar harus menderita kekalahan pada laga melawan PSM Makassar dengan skor 3-1 pada laga pekan ketujuh Liga 1.

Manajemen Mitra Kukar tampak memperlihatkan kekecewaan yang mendalam dari pelayanan yang diberikan oleh Panitia Pelaksana (Panpel).

Selain itu, Manajer Mitra Kukar, Nor Alam juga dibuat kecewa oleh kinerja wasit yang memimpin laga.

Berikut rentetan kejanggalan pada laga PSM kontra Mitra Kukar yang telah dilaporkan oleh manajemen Naga Mekes ke PT Liga Indonesia Baru (LIB).

1. Keterlambatan Transportasi ke Lapangan

Armada transportasi yang menjemput skuat Naga Mekes menuju Stadion Andi Matalatta mengalami keterlambatan selama 20 menit.

(Baca Juga : 5 Kejanggalan di Balik Kemenangan Persebaya atas Arema FC)


Pemain Mitra Kukar, Septian David Maulana merayakan golnya ke gawang Madura United pada pekan ketiga Liga 1 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Jumat (13/4/2018) ( DOK LIGA 1 )

Akibatnya, Ofisial Mitra Kukar harus menunggu di lobi hotel tempat mereka menginap.

"Seharusnya jika bus yang satu tidak bisa digunakan, panpel sudah antisipasi dengan mendatangkan bus lain," kata Nor Alam seperti dilansir BolaSport.com dari instgram Mitra Kukar news.

2. Ruang Ganti Mitra Kukar Mati Listrik

Ruang ganti Mitra Kukar mendadak mati listrik sesaat setelah pemanasan jelang pertandingan.

Anehnya, hanya ruang ganti Septian David Maulana Cs saja yang kedap cahaya.  Akibatnya, anak asuh Rafael Berges pun harus terlambat menuju lapangan.

(Baca Juga : VIDEO - Pemain Arema FC Diserang Saat Masuk Ruang Ganti usai Lawan Persebaya)

Menurut Alam, kendati tidak mengganggu jadwal pertandingan, kejadian tersebut cukup merugikan tim.

"Terlepas dari hasil yang kami terima, kami melaporkan kinerja panpel agar mereka lebih profesional. Cukup kami saja yang mengalami hal yang tidak mengenakkan ini, tim lain jangan," ujsr Alam menambahkan.

3. Kinerja Wasit Cenderung Memihak

Tak hanya melaporkan kinerja panpel, Alam juga membuat laporan terkait kinerja wasit yang memimpin pertandingan.

Dia mengatakan, wasit cenderung memihak tim tuan rumah.

(Baca Juga : Awali Karier Sepak Bola di Eropa, Prestasi Pemuda Asal Bali Ini Langsung Mengesankan)


Ekspresi penyerang asing Mitra Kukar, Fernando Rodriguez Ortega (tengah), saat melakukan protes kepada wasit dalam laga lanjutan babak penyisihan Grup A Piala Gubernur Kaltim 2018 melawan PSIS Semarang di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (25/02/2018) sore.(SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Terutama saat proses gol pertama PSM Makassar via tendangan bebas cepat selepas terjadi pelanggaran terhadap pemain tuan rumah.

"Dia mengerti, keputusan memberhentikan pertandingan atau meneruskan sepenuhnya hak wasit. Hanya, ketika kondisi serupa menimpa Mitra Kukar, wasit justru meniup peluit dan menghentikan pertandingan," ujar Alam.

Tiga kejanggalan tersebut pun langsung dilaporkan oleh manajemen Mitra Kukar ke PT LIB selaku operator penyelenggara Liga 1.

"Kami sudah mengumpulkan beragam bukti, tinggal menanti prosesnya," tutur Alam menutup pembicaraan.

(Baca Juga : Fernando Rodriguez Ortega, Bagaikan Emas di Tumpukan Pasir yang Kotor)

 

SAYANGKAN SIKAP PANPEL Perasaan skuat Mitra Kukar semakin sesak. Selain takluk dari PSM Makassar hingga memperpanjang tren melempem di tandang, mereka juga mendapat perlakuan tak menyenangkan dari panitia pelaksana ( @robertrenealberts ) . Beberapa poin menjadi catatan manajemen Naga Mekes atas sikap panpel yang disebut tidak profesional. Pertama, bus jemputan tim menuju Stadion Andi Mattalatta, Makassar, telat hingga 20 menit. Seluruh pemain tim Kota Raja harus menunggu di lobi hotel. "Seharusnya jika bus yang satu tidak bisa digunakan, panpel sudah antisipasi dengan mendatangkan bus lain," ( @pssi__fai @liga1match )kata Manajer Mitra Kukar Nor Alam. Kedua, ruang ganti Mitra Kukar mendadak mati listrik sesaat setelah pemanasan jelang pertandingan. Menjadi aneh lantaran hanya ruang ganti Naga Mekes saja yang kedap cahaya. Walhasil pemain telat menuju lapangan. ( @pssi__fai @liga1match ) Kendati tidak mengganggu jadwal pertandingan, kejadian tersebut cukup merugikan tim. "Terlepas dari hasil yang kami terima, kami melaporkan kinerja panpel agar mereka lebih profesional. Cukup kami saja yang mengalami hal yang tidak mengenakkan ini, tim lain jangan," imbuh Alam. Tak hanya melaporkan kinerja panpel, Alam juga membuat laporan terkait kinerja wasit yang memimpin pertandingan. Dia mengatakan, wasit cenderung memihak tim tuan rumah. Terutama saat proses gol pertama PSM Makassar via quick play selepas terjadi pelanggaran terhadap pemain tuan rumah. Dia mengerti, keputusan memberhentikan pertandingan atau meneruskan sepenuhnya hak wasit. Hanya, ketika kondisi serupa menimpa Mitra Kukar, wasit justru meniup peluit dan menghentikan pertandingan. "Kami sudah kumpulkan bukti, tinggal menanti prosesnya," tutup Alam.

A post shared by MitraKutaiKartanegara (@mitrakukar_news) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P