Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persija Jakarta menelan kekalahan 0-2 dari Madura United pada pekan kedelapan Liga 1 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (12/5/2018).
Persija Jakarta kalah dari tim tamu lewat gol penalti Fabio Rosa Beltrame (4') dan Zah Rahan Krangar (79').
Sementara itu Persija tak mampu menggetarkan jala gawang Madura United sepanjang laga tersebut.
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, menyebut pertandingan kontra Madura United itu diwarnai tiga kontroversi.
Gede juga mengutarakan kekecewaannya pada kepemimpinan wasit Thoriq Alkatiri.
(Baca Juga: Yang Terbaik dan Terburuk di Liga 1 2018 hingga Pekan Ke-8)
Yang pertama, Gede kecewa dengan keputusan Thoriq Alkatiri memberikan penalti kepada Laskar Sape Kerrab.
Madura United diberi penalti setelah bek Persija Valentino Telaubun melakukan pelanggaran kepada Bayu Gatra.
"Bayu Gatra itu terjatuh sendiri karena menendang tanah," kata Gede kepada awak media salah satunya BolaSport.com.
Lantas Gede juga menyayangkan timnya tak mendapat tendangan penalti setelah Beny Wahyudi melakukan handball di kotak penalti.
Winger lincah Persija, Riko Simanjuntak, juga dinilai Gede mendapat pelanggaran yang berpotensi menghasilkan penalti bagi tim Macan Kemayoran.
"Jelas di siaran televisi bola terkena tangan Beny Wahyudi, dan yang ketiga saat Riko dijatuhkan di dalam kotak penalti, seharusnya itu penalti buat kami," tutur Gede lagi.
(Baca Juga: Ironis! Meski Juara, Hadiah yang Diterima Manchester City Masih Kalah dari Tim Ini)
Persija sempat membuat satu gol, namun dianulir karena Ramdani Lestaluhu berada dalam posisi offside.
Untuk insiden itu Gede tak melayangkan protes karena dia tahu Ramdani memang benar-benar offside.
"Kami komplain berdasarkan gambar dan video karena ini juga untuk kebaikan bersama," kata pengusaha asal Surabaya itu.
Buah dari kekecewaan itu, Gede langsung memerintahkan manajer dan tim pelatih Persija untuk membuat surat laporan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI.
Gede berniat melaporkan Thoriq Alkatiri kepada operator Liga 1 dan federasi sepak bola Indonesia.